Crypto

Whale Jual Tiga Crypto Jelang Tarif Trump

Whale Jual Tiga Crypto Jelang Tarif Trump
Whale Jual Tiga Crypto Jelang Tarif Trump

JAKARTA - Menjelang pengumuman tarif global oleh pemerintahan Donald Trump yang dijadwalkan pada 7 Agustus 2025, pergerakan pasar kripto mulai menunjukkan gejala yang tidak biasa. Pelaku pasar, khususnya para whale atau pemilik besar aset digital, tampaknya bersiap menyambut kemungkinan gejolak dengan mulai mendistribusikan sejumlah aset utama.

Perilaku whale ini tercermin dari data on-chain yang menunjukkan penurunan drastis dalam kepemilikan tiga token populer: Uniswap (UNI), Ethena (ENA), dan Cardano (ADA). Langkah ini menjadi indikasi kehati-hatian investor besar terhadap dampak yang mungkin ditimbulkan kebijakan perdagangan Trump terhadap stabilitas aset kripto.

Uniswap (UNI): Netflow Whale Anjlok Tajam

Uniswap (UNI), token DeFi ternama, menjadi salah satu aset yang mulai ditinggalkan oleh pemegang besar menjelang pengumuman tarif. Berdasarkan data IntoTheBlock, netflow dari alamat whale menurun hingga 98% dalam tujuh hari terakhir.

Netflow adalah indikator penting yang mencerminkan arus masuk dan keluar token dari dompet whale. Penurunan signifikan ini menunjukkan bahwa banyak whale memindahkan UNI dari dompet akumulasi mereka, kemungkinan besar menuju bursa untuk dijual.

"Posisi ini menandakan distribusi besar-besaran yang dapat memperbesar tekanan jual pada harga UNI menjelang tanggal 7 Agustus," demikian laporan IntoTheBlock.

Harga UNI saat ini berada di Rp157.103, dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp93,97 triliun dan volume trading harian sebesar Rp6,09 triliun. Suplai yang beredar tercatat sekitar 600 juta token.

Jika tren ini berlanjut, harga UNI diperkirakan bisa jatuh hingga $8,67. Namun, skenario sebaliknya bisa terjadi bila tekanan beli meningkat, memungkinkan harga menembus level $10,25.

Ethena (ENA): Penurunan Saldo Whale Capai 25%

Token berikutnya yang mengalami aksi jual signifikan adalah Ethena (ENA), aset asli dari protokol synthetic dollar berbasis Ethereum. Nansen, penyedia data on-chain, mencatat bahwa dompet whale yang memegang ENA senilai lebih dari $1 juta telah mengurangi kepemilikan mereka sebesar 25% dalam sepekan.

Meski masih menyimpan sekitar 42 juta token, penurunan saldo tersebut menunjukkan sikap hati-hati investor besar menjelang kebijakan ekonomi yang bisa mempengaruhi pasar global.

Harga ENA saat ini tercatat Rp9.490, setelah sempat menyentuh puncaknya di $0,70 pada 28 Juli. Jika aksi jual terus terjadi, ada kemungkinan ENA akan turun ke zona support $0,48. Namun bila minat beli kembali muncul, token ini berpeluang memantul ke area resistensi $0,64.

Aksi pengamanan keuntungan oleh trader juga turut mendorong pergerakan bearish dalam jangka pendek. Fenomena ini menunjukkan bahwa tekanan ekonomi makro mampu mendorong sentimen negatif meski fundamental proyek masih solid.

Cardano (ADA): 80 Juta Token Didistribusikan Whale

Salah satu altcoin papan atas, Cardano (ADA), juga tidak luput dari aksi distribusi. Berdasarkan data dari Santiment, dompet whale yang memegang antara 1 juta hingga 10 juta ADA telah menjual sekitar 80 juta token dalam kurun waktu tujuh hari terakhir.

Distribusi ini dianggap sebagai sinyal bearish jangka pendek. Bila tren ini terus berlanjut dan suplai yang dilepas ke pasar melebihi permintaan, harga ADA diprediksi bisa merosot ke $0,66. Sebaliknya, lonjakan minat beli berpotensi mendorong harga naik ke $0,76.

Harga ADA saat ini berada di kisaran Rp11.815. Meskipun tekanan jual cukup tinggi, investor jangka panjang masih melihat potensi pertumbuhan ADA dalam ekosistem blockchain Layer-1.

Ketidakpastian Tarif Global dan Dampaknya pada Pasar Kripto

Pemerintahan Trump sebelumnya telah mengindikasikan akan menerapkan tarif perdagangan global terhadap banyak negara. Hal ini menimbulkan kekhawatiran luas bahwa kebijakan proteksionisme tersebut akan memperburuk kondisi ekonomi dunia dan memicu pelarian modal dari aset-aset berisiko seperti kripto.

Pasar kripto dikenal sangat sensitif terhadap kebijakan makroekonomi dan geopolitik. Ketika sinyal ketidakpastian meningkat, investor cenderung melakukan aksi lindung nilai dengan menjual sebagian kepemilikan mereka. Tindakan yang dilakukan oleh para whale ini, dalam konteks tersebut, merupakan bagian dari strategi mitigasi risiko.

Respon Pasar dan Proyeksi Jangka Pendek

Dengan potensi pengumuman kebijakan tarif yang bisa memicu guncangan ekonomi global, respon pasar terhadap aksi whale menjadi kunci untuk memahami tren ke depan. Apabila tekanan jual terus meningkat, hal ini bisa memperburuk sentimen investor ritel dan memperdalam koreksi harga di beberapa token utama.

Namun, dalam dunia kripto yang dinamis, peluang selalu terbuka. Bagi sebagian investor, koreksi harga akibat aksi jual whale justru dianggap sebagai kesempatan akumulasi aset berkualitas dengan harga diskon.

Pantau Terus Pergerakan Pasar

Bagi pelaku pasar yang ingin tetap update dengan pergerakan harga dan data kripto terkini, platform seperti Pintu menyediakan fitur pemantauan harga real-time, grafik profesional, serta berbagai alat analisis.

Informasi harga Bitcoin, Solana, Pepe Coin, hingga altcoin lain bisa diakses dengan mudah melalui aplikasi Pintu. Selain itu, fitur trading di web Pintu Pro juga menawarkan berbagai tools canggih seperti charting, portfolio tracker, dan tipe order lengkap.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index