JAKARTA - Di kancah internasional bola voli, menjuarai Volleyball Nations League (VNL) adalah prestasi prestisius yang hanya bisa dicapai oleh tim dengan kualitas tinggi, konsistensi, dan kekompakan luar biasa. Namun, tidak semua tim mampu melakukannya lebih dari sekali. Hanya ada segelintir negara yang sanggup menapaki podium tertinggi lebih dari satu kali, menandakan dominasinya di level dunia.
Polandia, dengan gelar juara terbarunya, kini resmi masuk ke dalam daftar eksklusif tim voli putra yang berhasil menjadi juara VNL lebih dari satu kali. Prestasi ini menegaskan posisi mereka sebagai salah satu kekuatan utama dalam dunia voli putra internasional. Tidak hanya Polandia, dua negara lainnya Rusia dan Prancis juga tercatat sebagai tim yang mampu mengukir pencapaian serupa.
Pencapaian tim-tim ini menjadi tolok ukur sekaligus inspirasi bagi negara lain yang tengah membangun kekuatan timnas voli mereka. Berikut adalah kisah dominasi tiga tim voli putra dunia yang berhasil menjadi juara VNL lebih dari satu kali, serta perjalanan mereka menuju kejayaan.
Rusia: Juara Berturut-turut di Awal Era VNL
Tim voli putra Rusia menjadi negara pertama yang mencetak sejarah sebagai juara beruntun pada dua edisi awal VNL. Mereka keluar sebagai kampiun pada VNL edisi perdana dan langsung mempertahankan gelar di edisi berikutnya. Ini menunjukkan dominasi Rusia di awal pembentukan kompetisi tersebut.
Pada edisi pertama, Rusia yang saat itu dikomandoi oleh pelatih Shliapnikov Sergei tampil luar biasa. Mereka melibas Prancis di partai final dengan kemenangan telak 3 set langsung, masing-masing 25-22, 25-20, dan 25-23. Hasil tersebut menunjukkan bahwa Rusia unggul secara teknik dan fisik.
Setahun kemudian, dengan pelatih baru Tuomas Sammelvuo, mereka kembali unjuk gigi. Kali ini lawan yang dihadapi adalah Amerika Serikat yang berstatus tuan rumah. Dalam laga yang berlangsung sengit, Rusia menang dengan skor 3-1 (25-23, 20-25, 25-21, dan 25-20), membuktikan bahwa perubahan pelatih tidak menggoyahkan dominasi mereka.
Sayangnya, setelah dua kali berjaya, Rusia belum mampu mengulang pencapaian tersebut. Mereka bahkan gugur di fase grup VNL edisi berikutnya dan absen total sejak 2022 akibat sanksi internasional karena konflik geopolitik. Absennya Rusia tentu meninggalkan kekosongan sekaligus membuka jalan bagi negara lain untuk mendominasi.
Prancis: Konsistensi dan Kebangkitan Jadi Kunci
Prancis menjadi tim voli putra berikutnya yang mampu mengangkat trofi VNL lebih dari sekali. Mereka melakukannya dengan menjuarai edisi 2022 dan 2024, menjadikan mereka sebagai salah satu tim tersukses dalam sejarah kompetisi ini.
Pada edisi 2022, Prancis tampil sangat solid dan berhasil menaklukkan Amerika Serikat yang digadang-gadang sebagai kandidat kuat juara. Laga berlangsung dalam lima set ketat, berakhir dengan skor 25-16, 25-19, 15-25, 21-25, dan 15-10 untuk keunggulan Prancis.
Dua tahun kemudian, mereka kembali menunjukkan performa impresif di partai puncak melawan Jepang. Kali ini, Prancis meraih kemenangan dalam empat set dengan skor 25-23, 18-25, 25-23, dan 25-23, mempertegas bahwa gelar mereka sebelumnya bukan kebetulan.
Menariknya, Prancis nyaris menjadi juara lebih awal saat mencapai final di edisi pertama. Namun, saat itu mereka harus mengakui keunggulan Rusia. Di luar dua gelar tersebut, Prancis juga pernah mengamankan posisi ketiga pada VNL 2021. Meski begitu, pada edisi-edisi lainnya, mereka belum mampu menembus semifinal, termasuk pada VNL 2025.
Polandia: Tim Paling Terkini yang Raih Dua Gelar
Polandia adalah tim yang paling baru masuk dalam daftar elite ini setelah berhasil meraih gelar kedua mereka. Perjalanan Polandia menembus dominasi negara lain dimulai saat mereka menjadi tuan rumah babak final VNL edisi sebelumnya. Bermain di hadapan publik sendiri, mereka mampu menundukkan Amerika Serikat yang tampil dominan sepanjang fase grup. Skor akhir 25-23, 24-26, 25-18, dan 25-18 menjadi bukti kekuatan kolektif mereka.
Kemenangan itu menjadi pemicu semangat bagi skuad Polandia untuk terus berprestasi. Terbukti, mereka kembali ke partai puncak dan meraih gelar kedua usai mengalahkan Italia. Menang 3 set langsung dengan skor 25-22, 25-19, dan 25-14, Polandia menunjukkan performa yang semakin matang dan stabil.
Tak hanya dua gelar tersebut, Polandia juga memiliki catatan impresif lainnya. Mereka pernah menjadi runner-up pada edisi 2021 ketika takluk dari Brasil di final. Selain itu, mereka tiga kali mengamankan posisi ketiga pada edisi 2019, 2022, dan 2024. Dalam edisi lainnya, mereka gagal mencapai semifinal, tetapi konsistensi tampil di babak akhir tetap menunjukkan kekuatan mereka.
Dominasi yang Tak Mudah Diulang
Menjadi juara VNL bukanlah perkara mudah, terlebih mengulanginya lebih dari sekali. Kompetisi yang berlangsung setiap tahun ini mempertemukan negara-negara dengan kekuatan besar dan pemain kelas dunia. Perubahan skuad, rotasi pelatih, hingga cedera pemain menjadi tantangan tersendiri bagi setiap tim.
Tiga negara Rusia, Prancis, dan Polandia telah membuktikan bahwa dengan kerja sama tim, taktik yang tepat, dan kedalaman skuad yang kuat, dominasi bisa diraih dan diulang. Namun, dengan meningkatnya kualitas negara-negara pesaing seperti Jepang, Italia, Brasil, dan Amerika Serikat, persaingan akan semakin ketat di tahun-tahun mendatang.
Kini, mata pencinta voli dunia tertuju pada VNL edisi-edisi berikutnya. Apakah akan muncul tim baru yang mampu menyamai rekor tiga raksasa ini, atau salah satu dari mereka kembali menambah koleksi gelar?