ESDM Sulbar Genjot Pembangunan Jaringan Listrik di Botteng

Sabtu, 12 Juli 2025 | 08:21:11 WIB
ESDM Sulbar Genjot Pembangunan Jaringan Listrik di Botteng

JAKARTA - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menegaskan komitmennya dalam mewujudkan pembangunan berkeadilan, salah satunya dengan mempercepat pemerataan akses energi di kawasan terpencil. Langkah konkret ini ditunjukkan melalui pemantauan langsung Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulbar terhadap usulan penambahan jaringan listrik di Desa Botteng, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, pada Rabu, 9 Juli 2025.

Desa Botteng dipilih sebagai salah satu lokasi prioritas dalam program perluasan jaringan listrik karena hingga saat ini sebagian wilayahnya masih belum terjangkau pasokan listrik yang stabil. Pemantauan ini merupakan bagian dari upaya menyinkronkan perencanaan teknis dan kebutuhan riil masyarakat di lapangan.

Pemerataan Energi sebagai Pilar Pembangunan Inklusif

Program perluasan akses listrik di pedesaan bukan hanya sekadar pembangunan infrastruktur, tetapi juga bagian dari strategi besar pemerintah provinsi dalam mengentaskan ketimpangan antarkawasan. Akses terhadap energi listrik menjadi indikator penting dalam mewujudkan pembangunan manusia dan ekonomi desa.

Kehadiran jaringan listrik di daerah tertinggal akan membuka banyak peluang, mulai dari peningkatan aktivitas ekonomi warga, perbaikan layanan pendidikan, hingga kemudahan dalam mengakses teknologi informasi dan komunikasi.

Langkah yang diambil Dinas ESDM Sulbar ini pun mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat melalui program nasional elektrifikasi desa, seiring dengan target rasio elektrifikasi 100 persen yang telah dicanangkan oleh pemerintah Republik Indonesia dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN).

Bagian dari Visi Panca Daya: Infrastruktur dan Lingkungan Menjadi Prioritas

Langkah ini juga merupakan bagian dari implementasi visi Panca Daya yang diusung oleh Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga (SDK-JSM). Salah satu misi utama dalam visi tersebut adalah membangun infrastruktur yang merata dan berkelanjutan, termasuk memastikan akses terhadap energi bersih dan ramah lingkungan.

Dalam berbagai kesempatan, Gubernur SDK menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur tidak boleh hanya terkonsentrasi di kawasan perkotaan, melainkan harus menjangkau pelosok-pelosok yang selama ini belum tersentuh pembangunan.

“Energi adalah hak dasar warga negara. Tidak boleh ada desa yang tertinggal hanya karena tidak ada listrik. Kita harus bangun dengan pendekatan pemerataan, bukan hanya pertumbuhan,” ungkapnya dalam salah satu agenda pembangunan daerah sebelumnya.

Respons Warga Desa Botteng

Pemantauan langsung oleh tim Dinas ESDM ini disambut hangat oleh warga Desa Botteng. Warga menyampaikan harapannya agar usulan penambahan jaringan listrik bisa segera ditindaklanjuti dan direalisasikan.

Selama ini, sebagian besar warga masih bergantung pada genset dengan biaya operasional yang tinggi, sementara sebagian lainnya harus berbagi daya dengan desa tetangga melalui sambungan tidak resmi, yang justru rawan gangguan.

“Kami sangat mengharapkan jaringan listrik masuk secara resmi. Anak-anak kami sulit belajar di malam hari, dan kami juga ingin mengembangkan usaha kecil seperti penggilingan atau freezer ikan, tapi tak ada daya listrik yang cukup,” ujar salah seorang warga, Rahman, yang ditemui di lokasi.

Proses Verifikasi Teknis

Kehadiran tim teknis dari Dinas ESDM Sulbar dalam kegiatan tersebut bukan sekadar seremoni. Mereka melakukan pengumpulan data spasial, verifikasi kebutuhan jumlah pelanggan potensial, jarak dari jaringan eksisting, serta analisis terhadap dampak lingkungan yang mungkin ditimbulkan.

Hasil dari verifikasi ini akan menjadi dasar penyusunan proposal penganggaran dan pengajuan kerja sama dengan PLN (Perusahaan Listrik Negara) serta mitra strategis lainnya. Dalam beberapa kasus, perluasan jaringan listrik juga dapat didukung oleh program CSR dari BUMN atau lembaga internasional yang bergerak di bidang energi.

Kepala Dinas ESDM Provinsi Sulbar menjelaskan bahwa mereka tidak hanya akan berhenti pada pemetaan, tetapi juga mengawal hingga tahap realisasi. “Kami akan tindak lanjuti dengan survei lanjutan dan mengusulkan program ini masuk ke dalam prioritas RPJMD dan RKPD Provinsi. Semoga dalam waktu dekat, pembangunan jaringan listrik ini bisa dimulai,” ungkapnya.

Mendukung Target Energi Nasional dan Transisi Energi

Upaya yang dilakukan oleh Pemprov Sulbar juga mendukung target energi nasional yang menekankan perluasan akses energi sekaligus percepatan transisi menuju sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Meskipun program elektrifikasi di desa-desa umumnya menggunakan jaringan konvensional dari PLN, Dinas ESDM juga mempertimbangkan pengembangan sumber daya energi terbarukan berbasis lokal, seperti pembangkit tenaga surya atau mikrohidro untuk daerah-daerah yang sulit dijangkau jaringan utama.

Penerapan energi terbarukan tidak hanya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, tetapi juga menjadi bagian dari strategi adaptasi terhadap perubahan iklim. Hal ini sejalan dengan misi SDK-JSM yang menekankan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dalam proses pembangunan.

Perlu Dukungan dari Semua Pihak

Meski program ini menunjukkan progres positif, realisasinya tetap membutuhkan dukungan lintas sektor, mulai dari pemerintah pusat, PLN, DPRD, hingga partisipasi masyarakat itu sendiri.

Koordinasi antara pemerintah daerah dan lembaga legislatif sangat krusial dalam hal penganggaran. Selain itu, keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan, mulai dari pengadaan lahan hingga pengawasan proyek, akan menentukan kelancaran pelaksanaannya.

Pihak Dinas ESDM juga mengimbau agar warga Desa Botteng bersabar dan terus mendukung proses administratif dan teknis yang tengah berjalan. Mereka memastikan bahwa desa ini telah masuk dalam daftar prioritas dan akan terus dikawal hingga tuntas.

Kegiatan pemantauan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sulawesi Barat di Desa Botteng bukan hanya menjadi wujud perhatian pemerintah terhadap daerah terpencil, tetapi juga menjadi langkah awal yang strategis dalam membuka gerbang pembangunan berkelanjutan di wilayah tersebut.

Melalui pendekatan yang inklusif dan partisipatif, serta dukungan dari visi besar SDK-JSM, upaya pemerataan energi ini diyakini akan membawa dampak besar bagi kesejahteraan warga. Lebih dari sekadar menghadirkan terang di malam hari, listrik diharapkan menjadi pemicu transformasi sosial dan ekonomi yang lebih merata di pelosok Sulbar.

Terkini

Erick Thohir Mundur dari Komite Wasit, Ogawa Gantikan

Minggu, 13 Juli 2025 | 16:50:51 WIB

Bali Menuju Transportasi Listrik

Minggu, 13 Juli 2025 | 16:55:12 WIB

Lonjakan Penumpang Pelni di Belawan

Minggu, 13 Juli 2025 | 16:59:42 WIB

Syukuran Laut Penyeberangan

Minggu, 13 Juli 2025 | 17:04:09 WIB