Sembako Jatim Alami Perubahan

Rabu, 13 Agustus 2025 | 10:52:42 WIB
Sembako Jatim Alami Perubahan

JAKARTA - Pergerakan harga sembako di Jawa Timur kembali menunjukkan dinamika yang menarik perhatian. Beberapa komoditas mengalami kenaikan, sementara yang lain justru turun, dan sebagian tetap stabil. Kondisi ini membuat masyarakat perlu lebih cermat dalam mengatur anggaran belanja harian agar pengeluaran tetap terkendali.

Hari ini, harga cabai rawit dan bawang putih tercatat naik, sedangkan telur ayam kampung, daging sapi, bawang merah, serta cabai besar justru mengalami penurunan. Sementara itu, komoditas lainnya tidak menunjukkan perubahan signifikan. Memantau harga sembako menjadi penting, sebab setiap fluktuasi berpotensi langsung berdampak pada biaya kebutuhan rumah tangga.

Sembako sebagai Kebutuhan Pokok Harian

Sembako, singkatan dari sembilan bahan pokok, adalah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi setiap hari oleh masyarakat. Jenis-jenisnya mencakup beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan ayam, telur ayam, susu, bawang merah dan bawang putih, bahan bakar rumah tangga seperti gas elpiji dan minyak tanah, serta garam.

Selain sembilan bahan utama tersebut, komoditas dapur lain seperti cabai juga memiliki peran penting. Harga cabai, terutama jenis rawit dan merah besar, sering kali menjadi indikator perubahan harga pangan di pasaran.

Berdasarkan data dari Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jawa Timur, berikut harga rata-rata sembako yang berlaku saat ini:

Beras Premium: Rp 15.121/kg

Beras Medium: Rp 12.976/kg

Gula Kristal Putih: Rp 16.454/kg

Minyak Goreng Curah: Rp 18.397/liter

Minyak Goreng Kemasan Premium: Rp 20.329/liter

Minyak Goreng Kemasan Sederhana: Rp 17.502/liter

Minyak Goreng Minyakita: Rp 16.503/liter

Daging Sapi Paha Belakang: Rp 118.112/kg

Daging Ayam Ras: Rp 31.292/kg

Daging Ayam Kampung: Rp 68.025/kg

Telur Ayam Ras: Rp 26.833/kg

Telur Ayam Kampung: Rp 45.334/kg

Susu Kental Manis Bendera (370 gr/kl): Rp 12.527

Susu Kental Manis Indomilk (370 gr/kl): Rp 12.406

Susu Bubuk Bendera (400 gr/dos): Rp 41.940

Susu Bubuk Indomilk (400 gr/dos): Rp 41.234

Garam Bata: Rp 1.711

Garam Halus: Rp 9.472/kg

Cabai Merah Keriting: Rp 31.627/kg

Cabai Merah Besar: Rp 33.542/kg

Cabai Rawit Merah: Rp 29.556/kg

Bawang Merah: Rp 48.661/kg

Bawang Putih: Rp 30.431/kg

Gas Elpiji: Rp 19.823

Perubahan Harga yang Terjadi

Dari data tersebut, terdapat beberapa perubahan yang cukup menonjol. Cabai rawit merah mengalami kenaikan sebesar Rp 494 atau sekitar 1,70 persen. Bawang putih juga naik Rp 286 atau 0,95 persen.

Sementara itu, sejumlah komoditas justru turun harga. Telur ayam kampung turun Rp 1.213 atau 2,61 persen, daging sapi paha belakang turun Rp 552 atau 0,47 persen, bawang merah turun Rp 114 atau 0,23 persen, dan cabai besar mengalami penurunan Rp 164 atau 0,49 persen.

Perubahan harga ini, meski nilainya terlihat kecil, tetap menjadi pertimbangan penting bagi para pedagang dan konsumen, khususnya yang memiliki pengeluaran rumah tangga dalam jumlah besar setiap harinya.

Faktor yang Mempengaruhi Harga Sembako

Fluktuasi harga sembako dipengaruhi oleh banyak faktor. Permintaan dan penawaran menjadi penyebab utama. Ketika permintaan meningkat sementara pasokan tetap atau menurun, harga cenderung naik. Sebaliknya, jika pasokan melimpah namun permintaan menurun, harga biasanya turun.

Faktor cuaca juga memainkan peran besar. Perubahan musim, cuaca ekstrem, atau bencana alam dapat mengganggu produksi pertanian, mengakibatkan pasokan berkurang dan harga naik.

Kebijakan pemerintah pun menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi harga, misalnya pembatasan impor, pemberian subsidi, atau perubahan pajak. Kebijakan ini dapat mempengaruhi ketersediaan dan harga bahan pokok di pasaran.

Selain itu, kenaikan harga bahan baku, pupuk, bahan bakar, atau upah pekerja akan berdampak pada biaya produksi dan transportasi, yang pada akhirnya memengaruhi harga jual.

Faktor ekonomi makro seperti inflasi dan nilai tukar mata uang juga tidak bisa diabaikan. Depresiasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing akan membuat harga barang impor lebih mahal. Kondisi ekonomi yang tidak stabil pun dapat memperburuk situasi.

Tak kalah penting, gangguan pada rantai distribusi seperti kemacetan lalu lintas, pemogokan pekerja, atau masalah logistik dapat menyebabkan keterlambatan pengiriman. Jika pasokan tertahan, harga bisa naik dalam waktu singkat.

Pentingnya Memantau Harga Sembako

Karena perubahan harga sembako bisa terjadi setiap saat, masyarakat diimbau untuk selalu memantau informasi terbaru. Memilih pasar dengan harga lebih terjangkau, membeli dalam jumlah sesuai kebutuhan, dan mengatur menu harian menjadi strategi yang dapat membantu mengendalikan pengeluaran.

Harga sembako yang tercatat ini merupakan rata-rata di seluruh wilayah Jawa Timur. Perbedaan harga di tiap pasar atau daerah sangat mungkin terjadi, tergantung jarak distribusi, biaya logistik, dan kondisi pasokan lokal.

Dengan memahami pola fluktuasi harga serta faktor-faktor yang memengaruhinya, masyarakat dapat mengambil langkah yang lebih bijak dalam mengatur belanja, sekaligus mengantisipasi lonjakan harga yang mungkin terjadi di kemudian hari.

Terkini

BYD Masuk 20 Besar Mobil Terlaris

Rabu, 13 Agustus 2025 | 11:28:33 WIB

JNE Karawang Perluas Layanan

Rabu, 13 Agustus 2025 | 15:46:57 WIB

Kirim Barang Lewat JNT Express

Rabu, 13 Agustus 2025 | 16:00:56 WIB

Pos Indonesia Layani Penerima BSU

Rabu, 13 Agustus 2025 | 16:07:15 WIB

Proyek MRT Jakarta

Rabu, 13 Agustus 2025 | 16:11:49 WIB