BMKG

Gempa Magnitudo 2,5 Guncang Barat Laut Luwu Timur, Sulawesi Selatan: Simak Penjelasan BMKG dan Potensi Dampak

Gempa Magnitudo 2,5 Guncang Barat Laut Luwu Timur, Sulawesi Selatan: Simak Penjelasan BMKG dan Potensi Dampak
Gempa Magnitudo 2,5 Guncang Barat Laut Luwu Timur, Sulawesi Selatan: Simak Penjelasan BMKG dan Potensi Dampak

JAKARTA — Wilayah barat laut Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan diguncang gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 2,5. Gempa ini tercatat terjadi pada pukul 05:19 WIB pagi hari. Informasi tersebut disampaikan secara resmi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebagai bagian dari upaya transparansi dan kewaspadaan masyarakat.

BMKG menyebutkan bahwa pusat gempa berada pada koordinat 2.41 Lintang Selatan dan 121.08 Bujur Timur, dengan kedalaman 10 kilometer, tepatnya 21 kilometer di barat laut Luwu Timur. Meskipun magnitudo gempa ini tergolong kecil, BMKG tetap mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan memonitor informasi lebih lanjut untuk mengantisipasi potensi gempa susulan.

Dalam keterangan resmi yang dirilis melalui akun resmi BMKG di platform media sosial X (sebelumnya Twitter), BMKG menuliskan, “#Gempa Mag:2.5, Lok:2.41LS, 121.08BT (21 km BaratLaut LUWUTIMUR-SULSEL), Kedlmn:10 Km. Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data.”

Meski magnitudo gempa relatif kecil, pemahaman tentang intensitas getaran berdasarkan Modified Mercalli Intensity (MMI) penting agar masyarakat memahami potensi dampaknya. BMKG menjelaskan skala MMI sebagai berikut:

-Pada tingkat I MMI, getaran gempa tidak terasa kecuali oleh beberapa orang dalam kondisi sangat khusus.

-Tingkat II MMI menyebabkan getaran ringan, seperti lampu gantung bergoyang yang bisa dirasakan oleh beberapa orang.

-Tingkat III MMI getaran mulai dirasakan nyata di dalam rumah.

-Tingkat IV MMI menyebabkan gerabah pecah dan jendela berderik, dirasakan oleh banyak orang.

-Pada tingkat V MMI, hampir semua orang merasakan getaran, dan barang-barang bisa terlempar.

-Skala VI hingga XII MMI menggambarkan peningkatan kerusakan hingga hancurnya bangunan dan perubahan drastis di permukaan tanah.

Karena gempa yang terjadi di Luwu Timur ini memiliki magnitudo 2,5, maka intensitas getarannya kemungkinan berkisar di tingkat I atau II MMI, sehingga getaran hanya dapat dirasakan oleh beberapa orang dan tidak menimbulkan kerusakan berarti.

Masyarakat di wilayah rawan gempa seperti Sulawesi Selatan diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti protokol keselamatan saat terjadi gempa, seperti berlindung di bawah meja atau tempat yang aman dan menjauhi benda-benda yang bisa jatuh.

Sulawesi Selatan merupakan wilayah yang berada di zona rawan gempa dan aktivitas tektonik yang cukup tinggi. Sehingga, pemantauan rutin dan informasi terkini dari BMKG sangat penting untuk mitigasi risiko bencana.

Selain itu, BMKG juga mengingatkan bahwa informasi awal gempa bersifat sementara dan bisa diperbarui setelah data lebih lengkap diterima. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk selalu mengakses informasi resmi dari BMKG agar mendapatkan data akurat dan terupdate.

Dengan adanya gempa ini, pihak terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Luwu Timur diharapkan meningkatkan kesiapsiagaan dan melakukan pemantauan kondisi wilayah, termasuk potensi gempa susulan.

Simak juga perkembangan terbaru gempa bumi di Luwu Timur dan wilayah lainnya di laman resmi BMKG serta media sosial resmi mereka untuk mendapatkan informasi terkini dan langkah-langkah mitigasi yang disarankan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index