JAKARTA - Dalam rangka menyambut perayaan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah yang jatuh pada pekan pertama Juni 2025, PT PLN (Persero) menyatakan kesiapan penuh untuk menjaga pasokan listrik nasional dalam kondisi prima. Hal ini disampaikan secara resmi melalui kegiatan Apel Siaga Kelistrikan yang digelar di Jakarta pada Kamis 04 JUNI 2025. Apel ini menjadi simbol komitmen PLN untuk memberikan layanan kelistrikan yang andal, aman, dan tanpa gangguan selama masa penting bagi umat Muslim di seluruh Indonesia tersebut.
Komitmen PLN Jaga Keandalan Sistem Listrik Nasional
Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, dalam sambutannya menegaskan bahwa perusahaan telah melakukan berbagai langkah preventif dan strategis guna memastikan keandalan sistem kelistrikan nasional. Langkah-langkah tersebut mencakup asesmen teknis, inspeksi peralatan, pemeliharaan rutin, hingga kesiapan personel di seluruh unit kerja PLN yang tersebar di seluruh nusantara.
“PLN siap mengawal Hari Raya Idul Adha dengan pasokan listrik yang andal. Kami telah melakukan inspeksi menyeluruh terhadap sistem pembangkitan, transmisi, dan distribusi. Semua unit siaga penuh,” ujar Darmawan di hadapan para pegawai dan mitra kerja yang hadir dalam Apel Siaga Kelistrikan.
Masa Siaga Nasional: 5–7 Juni 2025
PLN juga menetapkan masa siaga nasional kelistrikan selama tiga hari, yakni pada tanggal 5 hingga 7 Juni 2025. Masa ini dipilih berdasarkan prediksi lonjakan kebutuhan listrik selama masa Idul Adha, termasuk untuk kegiatan ibadah di masjid, pelaksanaan pemotongan hewan kurban, dan aktivitas masyarakat lainnya yang berpotensi meningkatkan konsumsi daya listrik.
Seluruh petugas teknis diinstruksikan untuk siaga penuh selama masa tersebut, termasuk penyediaan cadangan teknisi, armada tanggap darurat, dan peralatan pengganti untuk kondisi tak terduga. Koordinasi lintas sektor juga ditingkatkan, terutama dengan pemerintah daerah, aparat keamanan, dan lembaga keagamaan yang menggelar kegiatan berskala besar.
Sistem Deteksi dan Pemantauan Real-Time
PLN memanfaatkan sistem digital modern untuk mendeteksi secara dini potensi gangguan pada sistem kelistrikan. Melalui sistem monitoring real-time yang terintegrasi di pusat kendali (Control Center), petugas dapat memantau arus listrik, tegangan, dan performa jaringan dari seluruh wilayah.
“Saat ini, kami sudah menerapkan teknologi berbasis Artificial Intelligence dan Internet of Things (IoT) untuk mendeteksi gangguan sebelum terjadi pemadaman. Sistem ini memungkinkan kami bertindak lebih cepat dan akurat dalam menjaga keandalan listrik,” papar Darmawan.
Langkah Preventif di Wilayah Rawan
Beberapa wilayah yang dikategorikan rawan gangguan, seperti daerah kepulauan, wilayah timur Indonesia, serta area padat penduduk di Jawa dan Sumatera, juga mendapat perhatian khusus dari PLN. Pemeliharaan tambahan dilakukan lebih awal, serta kesiapsiagaan genset dan unit pembangkit cadangan disiapkan di sejumlah titik strategis.
PLN juga menjamin bahwa pasokan bahan bakar untuk pembangkit listrik selama periode Idul Adha telah diamankan. Hal ini bertujuan agar pembangkit dapat beroperasi optimal tanpa terganggu oleh faktor eksternal seperti keterlambatan logistik atau gangguan cuaca.
Kolaborasi dengan Pemerintah dan Masyarakat
Dalam menyukseskan masa siaga Idul Adha, PLN juga menggandeng berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, aparat keamanan, tokoh masyarakat, hingga komunitas keagamaan.
PLN membuka kanal komunikasi darurat 24 jam melalui Contact Center PLN 123 dan aplikasi mobile PLN, guna memudahkan masyarakat dalam melaporkan gangguan atau mendapatkan informasi layanan.
“Masyarakat bisa langsung menghubungi layanan resmi kami jika menemukan potensi gangguan atau masalah teknis. Semua laporan akan direspons secara cepat,” ujar EVP Komunikasi Korporat dan TJSL PLN, Gregorius Adi Trianto.
Strategi Layanan Tanpa Padam
PLN menargetkan layanan listrik tanpa padam atau zero blackout selama masa Idul Adha 1446 H. Untuk mewujudkan target ini, perusahaan menyiapkan skenario kontinjensi di setiap wilayah. Langkah ini mencakup:
Penyediaan personel tambahan di gardu induk dan pusat pengendali
Mobilisasi genset dan UPS (Uninterruptible Power Supply) ke lokasi strategis seperti rumah sakit, masjid besar, dan tempat ibadah
Pemantauan khusus di wilayah rawan bencana atau yang memiliki infrastruktur kelistrikan terbatas
Pemeriksaan berkala terhadap gardu distribusi dan jaringan tegangan menengah
Kesiapan Sumber Daya Manusia
Lebih dari 20.000 personel teknis dan non-teknis disiagakan secara nasional oleh PLN selama masa siaga Idul Adha. Seluruh personel telah mendapat pelatihan kesiapsiagaan dan tanggap darurat serta dibekali dengan peralatan kerja standar tinggi.
“Para petugas kami di lapangan adalah garda terdepan dalam memastikan listrik tetap menyala, terutama saat masyarakat tengah merayakan hari besar keagamaan. Mereka siap bertugas 24 jam,” kata Darmawan.
Komitmen Jangka Panjang
Tak hanya untuk Idul Adha, PLN menegaskan bahwa komitmen untuk memberikan listrik andal berlaku untuk seluruh momen penting nasional dan hari besar keagamaan lainnya. Perusahaan milik negara ini juga terus meningkatkan investasi dalam digitalisasi jaringan, pembaruan infrastruktur, dan pelatihan sumber daya manusia agar mampu menjawab tantangan kelistrikan di masa depan.
“Kami ingin masyarakat Indonesia merasakan manfaat dari transformasi digital PLN. Kami terus bergerak menuju layanan listrik yang lebih hijau, handal, dan berkelanjutan,” tambah Darmawan.