JAKARTA - Transformasi digital dalam sistem pembayaran nasional kembali mencatat babak baru dengan kehadiran QRIS TAP, inovasi teknologi terbaru yang resmi diperkenalkan oleh Bank Indonesia (BI) di Provinsi Gorontalo. Inisiatif ini menjadi salah satu momentum penting dalam rangkaian peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32 yang digelar di Kota Gorontalo.
Berbeda dari sistem QRIS konvensional yang mengandalkan pemindaian kode QR melalui kamera ponsel, QRIS TAP memanfaatkan teknologi Near Field Communication (NFC), yang memungkinkan pengguna cukup mendekatkan gawai ke terminal pembayaran untuk menyelesaikan transaksi. Inovasi ini digadang-gadang akan mempercepat proses pembayaran sekaligus meningkatkan kenyamanan konsumen dalam bertransaksi.
“Dengan QRIS TAP, pengguna hanya perlu mendekatkan atau menempelkan ponsel berfitur NFC dan sistem akan langsung membaca data dari aplikasi pembayaran yang terhubung dan menyelesaikan transaksi secara otomatis,” jelas Kepala Kantor Perwakilan BI Gorontalo, Bambang Satya Permana.
Dorongan Digitalisasi Sistem Pembayaran
QRIS TAP merupakan kelanjutan dari transformasi sistem pembayaran digital yang telah digencarkan Bank Indonesia bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI). Dengan peluncuran ini, Gorontalo turut bergabung menjadi daerah yang siap mengadopsi teknologi pembayaran generasi terbaru.
“Yang dulu kita melakukan pembayaran QRIS dengan memindai melalui kamera, saat ini bisa dilakukan hanya dengan mendekatkan smartphone ke terminal pembayaran,” lanjut Bambang.
Dari sisi efisiensi, QRIS TAP diharapkan memangkas waktu antre yang kerap terjadi dalam transaksi manual maupun digital berbasis scan, serta meminimalisasi potensi kesalahan input. Tidak hanya itu, sistem ini juga dinilai memiliki lapisan keamanan tambahan karena interaksi dilakukan tanpa kontak fisik maupun pemindaian visual.
Inovasi Nasional yang Kini Hadir di Daerah
Sejatinya, QRIS TAP secara nasional telah diluncurkan oleh Bank Indonesia pada 14 Maret 2025, namun implementasinya kini mulai merambah daerah, termasuk Gorontalo, yang siap menjadi pionir penerapan teknologi ini di wilayah timur Indonesia.
“Insya Allah hari ini kita menunjukkan bahwa di Gorontalo kita juga siap untuk menggunakan dan mengimplementasikan QRIS TAP,” tegas Bambang.
QRIS TAP pun tidak hanya menjadi simbol inovasi, tetapi juga tonggak penting dalam mempercepat realisasi elektronifikasi transaksi keuangan daerah (ETKD)—salah satu agenda strategis pemerintah pusat dan Bank Indonesia untuk meningkatkan akuntabilitas dan efisiensi pengelolaan keuangan daerah.
Kolaborasi Jadi Kunci Kesuksesan
Penerapan sistem baru tentu memerlukan dukungan dari berbagai pihak, mulai dari perbankan, pelaku usaha, hingga pemerintah daerah. Dalam konteks ini, Bambang menekankan pentingnya sinergi multipihak agar inovasi seperti QRIS TAP tidak berhenti di seremoni peluncuran, melainkan bisa diadopsi secara luas oleh masyarakat.
“Tentu saja kami mengharapkan dukungan dan kolaborasi dari perbankan khususnya penyedia pembayaran, dan juga dari dunia usaha yang akan banyak menggunakan sistem ini. Tak kalah penting adalah dukungan dari pemerintah daerah,” tuturnya.
Pemerintah daerah dinilai berperan besar sebagai fasilitator utama dalam penerapan elektronifikasi transaksi publik—baik dalam pembayaran pajak, retribusi, maupun belanja pemerintah daerah yang kini diarahkan menuju sistem digital nontunai.
Manfaat Langsung Bagi Masyarakat dan UMKM
QRIS TAP tidak hanya menguntungkan dari sisi kecepatan transaksi, tetapi juga memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi pelaku usaha kecil. Bagi UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), kemudahan dalam menerima pembayaran digital akan memperluas akses pasar dan meningkatkan literasi keuangan digital di kalangan pelaku usaha tradisional.
Bank Indonesia menilai, dengan semakin banyaknya masyarakat yang terbiasa menggunakan sistem digital dalam kehidupan sehari-hari, maka peluang untuk memperluas inklusi keuangan akan makin terbuka lebar.
Tidak hanya itu, dengan sistem pembayaran berbasis NFC seperti QRIS TAP, potensi terjadinya fraud (penipuan) atau penggunaan kode palsu yang kerap terjadi pada QR statis akan jauh lebih minim.
Masa Depan Pembayaran Digital di Daerah
Implementasi QRIS TAP di Gorontalo diharapkan dapat menjadi pemantik lahirnya inovasi serupa di daerah lain. Bank Indonesia menargetkan sistem ini akan terus diperluas penggunaannya ke berbagai sektor, seperti pasar tradisional, tempat ibadah, sekolah, layanan publik, hingga transportasi.
Inisiatif ini juga selaras dengan upaya pemerintah pusat dalam mewujudkan visi Indonesia Digital 2045, yang menempatkan digitalisasi sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif.
Dengan semakin banyaknya dukungan terhadap infrastruktur teknologi seperti internet dan smartphone murah, masyarakat daerah pun diyakini dapat sejajar dengan kota besar dalam memanfaatkan inovasi digital.
Langkah Bank Indonesia memperkenalkan QRIS TAP di Gorontalo merupakan bagian dari komitmen besar untuk terus mendorong digitalisasi sistem pembayaran yang aman, cepat, dan efisien. Terobosan ini diharapkan tidak hanya mendukung kenyamanan transaksi nasabah, tetapi juga memperkuat ekosistem ekonomi digital nasional mulai dari level mikro hingga makro.
Dengan semangat kolaborasi antara regulator, pelaku usaha, dan masyarakat, digitalisasi keuangan di Indonesia bukan lagi cita-cita, melainkan kenyataan yang sedang berjalan cepat ke seluruh penjuru negeri.