Pendidikan

Pendidikan Dimulai dari Rumah: Orang Tua Dukung Hari Pertama Sekolah

Pendidikan Dimulai dari Rumah: Orang Tua Dukung Hari Pertama Sekolah
Pendidikan Dimulai dari Rumah: Orang Tua Dukung Hari Pertama Sekolah

JAKARTA - Memasuki tahun ajaran baru, momen hari pertama sekolah bukan hanya soal rutinitas belajar yang dimulai kembali. Lebih dari itu, hari tersebut merupakan titik penting dalam membangun kepercayaan diri dan ikatan emosional anak dengan lingkungan barunya. Karena itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengajak para orang tua untuk secara aktif mengantar anak-anak mereka ke sekolah di hari pertama.

Imbauan ini kembali ditegaskan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, menjelang dimulainya tahun ajaran baru 2024/2025. Ia menekankan pentingnya kehadiran orang tua dalam mendampingi anak, khususnya pada hari-hari awal sekolah sebagai bentuk dukungan moral dan emosional.

“Saya mengajak Bapak dan Ibu untuk meluangkan waktu mengantar anak di hari pertama sekolah. Jangan lewatkan momen yang sangat berarti ini,” ujar Nadiem, seperti dikutip dalam pernyataan resmi Kemendikbudristek.

Lebih dari Sekadar Seremonial

Mengantar anak ke sekolah, menurut Nadiem, bukan sekadar simbol atau tradisi semata. Tindakan ini merupakan bentuk keterlibatan langsung orang tua dalam dunia pendidikan anak. Dukungan emosional dari orang tua terbukti mampu membantu anak-anak beradaptasi lebih cepat dengan lingkungan barunya, terutama bagi mereka yang baru masuk jenjang TK, SD, atau pindah sekolah.

Selain itu, Nadiem menjelaskan bahwa hari pertama sekolah juga merupakan kesempatan emas untuk membangun komunikasi antara orang tua dan guru, serta memperkuat sinergi antara rumah dan sekolah sebagai dua pilar utama dalam pendidikan anak.

Dorongan untuk Lingkungan Sekolah yang Ramah

Melalui gerakan ini, Kemendikbudristek juga ingin menegaskan pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang ramah anak dan inklusif. Guru dan tenaga pendidik diimbau untuk menyambut peserta didik baru dengan pendekatan yang menyenangkan dan menghindari suasana tegang di awal tahun ajaran.

Nadiem menekankan bahwa suasana positif di hari pertama akan sangat berpengaruh pada proses adaptasi dan kenyamanan anak selama belajar.

“Momen ini sangat tepat untuk membangun kedekatan dengan anak dan membangun sinergi antara orang tua dengan guru,” katanya.

Peran Strategis Orang Tua dalam Dunia Pendidikan

Gerakan mengantar anak ke sekolah di hari pertama juga merupakan bagian dari pendekatan Merdeka Belajar, yang menempatkan orang tua sebagai mitra aktif dalam proses pendidikan.

Kemendikbudristek berharap, melalui keterlibatan ini, orang tua tidak hanya hadir secara fisik, tetapi juga ikut memahami suasana sekolah, program pendidikan yang akan dijalani anak, dan peran guru dalam mendidik. Kedekatan emosional yang terbangun sejak awal akan membantu membentuk suasana belajar yang lebih baik dan nyaman bagi peserta didik.

Upaya Pulihkan Semangat Belajar Pascapandemi

Gerakan ini juga tidak bisa dilepaskan dari upaya pemerintah dalam membangkitkan kembali semangat belajar anak-anak Indonesia pascapandemi COVID-19. Dalam beberapa tahun terakhir, pembelajaran daring dan keterbatasan interaksi sosial membuat sebagian anak mengalami kecemasan, kesulitan adaptasi, atau bahkan kehilangan motivasi belajar.

Dengan melibatkan orang tua sejak hari pertama, diharapkan anak-anak mendapatkan rasa aman dan nyaman yang mereka butuhkan untuk mulai belajar kembali secara penuh di lingkungan sekolah.

Dukungan Pemerintah Daerah dan Sekolah

Kemendikbudristek juga mengajak seluruh pemerintah daerah, kepala sekolah, dan guru di seluruh Indonesia untuk mendukung gerakan ini secara aktif. Sekolah diimbau untuk menyambut orang tua dan siswa dengan program orientasi yang hangat dan ramah, serta menyediakan waktu bagi orang tua untuk mengenal lingkungan sekolah dan para pendidik.

Di beberapa daerah, gerakan ini telah menjadi tradisi tahunan yang disambut antusias oleh sekolah dan keluarga. Nadiem berharap gerakan ini terus diperkuat dari tahun ke tahun, karena manfaatnya sangat besar bagi pendidikan karakter dan kesehatan psikologis anak.

Momen Penting untuk Anak dan Keluarga

Hari pertama sekolah bukan hanya penting bagi anak, tetapi juga menjadi momen berharga bagi orang tua. Banyak dari mereka yang mungkin tidak menyadari betapa kehadiran mereka di hari itu meninggalkan kesan mendalam bagi sang anak.

Menurut berbagai studi psikologi anak, kehadiran orang tua di saat transisi besar seperti hari pertama sekolah dapat mengurangi kecemasan dan meningkatkan rasa percaya diri. Anak-anak merasa lebih dihargai dan dicintai, yang kemudian berdampak positif terhadap semangat belajar dan hubungan sosial mereka di sekolah.

Komitmen Bersama Bangun Pendidikan Lebih Baik

Dengan semangat kolaborasi dan gotong royong, Kemendikbudristek mengajak semua pihak—orang tua, guru, dan pemerintah daerah—untuk bersatu membangun pendidikan yang berpihak pada anak. Momen hari pertama sekolah adalah salah satu titik awal yang penting untuk mewujudkan hal itu.

Nadiem mengingatkan bahwa pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah semata, melainkan tugas bersama. Keterlibatan aktif orang tua tidak boleh berhenti di hari pertama saja, tapi harus menjadi komitmen jangka panjang dalam mengawal tumbuh kembang anak.

“Momen ini sangat berarti. Mari kita jadikan hari pertama sekolah sebagai awal dari keterlibatan yang berkelanjutan,” tutup Nadiem.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index