JAKARTA - Akses menuju Tanah Suci kini semakin mudah bagi masyarakat Indonesia. Lion Air membuka akses penerbangan langsung dari sepuluh kota besar di Indonesia menuju Jeddah, Arab Saudi, untuk memenuhi kebutuhan ibadah umrah. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen maskapai untuk mendekatkan layanan kepada jemaah di berbagai daerah sekaligus mendukung efisiensi perjalanan ibadah.
Dengan menghadirkan 70 penerbangan pulang-pergi setiap pekan, Lion Air kini memudahkan jemaah dari berbagai daerah untuk tidak lagi transit di ibu kota. Penerbangan umrah tersebut terbagi menjadi 35 kali keberangkatan dan 35 kali kepulangan dalam seminggu, mencerminkan peningkatan layanan dan permintaan yang tinggi akan akses ibadah yang lebih nyaman dan langsung.
Danang Mandala Prihantoro, Corporate Communications Strategic Lion Air, menjelaskan bahwa perjalanan kini akan terasa lebih nyaman karena menggunakan armada pesawat generasi terbaru. Penumpang dapat menikmati fasilitas Airbus A330 berbadan lebar yang memberikan ruang lebih lega dan Boeing 737 yang dikenal efisien serta handal untuk jarak jauh.
"Perjalanan menuju Tanah Suci akan terasa lebih nyaman karena menggunakan pesawat generasi terbaru, baik berbadan lebar Airbus A330 yang lapang maupun Boeing 737 yang efisien," ujar Danang.
Fokus utama maskapai ini bukan hanya pada kemudahan akses, melainkan juga kenyamanan serta pelayanan. Selama perjalanan, jemaah akan dilayani oleh kru profesional yang siap memberikan pengalaman terbang yang tenang dan ramah. Suasana kondusif selama penerbangan diyakini akan membantu jemaah untuk lebih fokus menjalankan ibadahnya sejak awal perjalanan.
Dari sisi fasilitas, Lion Air menyediakan layanan yang memadai untuk menunjang kebutuhan jemaah. Penumpang dari delapan kota seperti Palembang, Batam, Solo, Surabaya, Jakarta, Medan Kualanamu, Padang, dan Makassar mendapatkan jatah bagasi hingga 30 kilogram. Sementara itu, untuk rute dari Pekanbaru dan Banda Aceh, yang menggunakan jenis pesawat berbeda, jatah bagasi sebesar 25 kilogram tetap disediakan. Semua jemaah juga akan mendapatkan fasilitas bagasi kabin 7 kg, makanan berat dan ringan selama penerbangan, serta air zamzam sebanyak 5 liter.
Langkah Lion Air ini bukan hanya tentang memperluas jaringan penerbangan, melainkan juga memberi nilai tambah bagi para jemaah dan wilayah asal mereka. Dengan penerbangan langsung dari berbagai kota, waktu dan tenaga jemaah bisa dihemat. Ini terutama penting bagi mereka yang berasal dari luar Jawa dan selama ini harus menempuh perjalanan darat atau udara menuju bandara utama terlebih dahulu sebelum terbang ke Jeddah.
"Keuntungan untuk jemaah dan wilayah, antara lain penerbangan umrah Lion Air ini memberi banyak kemudahan. Sekarang, jemaah bisa langsung berangkat dari kota asal sesuai kebutuhan. Pilihan program ibadah juga beragam, mulai dari 9 sampai 16 hari, sehingga bisa disesuaikan dengan waktu dan kebutuhan masing-masing," tambah Danang.
Program perjalanan umrah yang ditawarkan Lion Air memang cukup fleksibel. Durasi perjalanan mulai dari 9 hari hingga 16 hari memberikan ruang bagi jemaah untuk menyesuaikan jadwal ibadah dengan kesibukan atau kondisi masing-masing.
Adapun jadwal penerbangan umrah yang dijadwalkan oleh Lion Air cukup bervariasi dan mencakup banyak kota besar. Rute Palembang–Jeddah akan beroperasi satu kali per minggu, begitu pula dengan rute Batam, Solo, Pekanbaru, dan Banda Aceh. Sementara itu, Jakarta memiliki frekuensi delapan kali per minggu, dan Surabaya hingga sepuluh kali per minggu. Makassar juga menorehkan jadwal cukup padat yakni enam kali per minggu, serta Medan dan Padang masing-masing dua sampai tiga kali per minggu.
Beberapa rute seperti Pekanbaru dan Banda Aceh juga memiliki keunikan tersendiri karena menggunakan jalur via Trivandrum (Thiruvananthapuram), India. Hal ini memberikan alternatif rute yang tetap nyaman namun efisien secara operasional bagi maskapai dan jemaah.
Untuk memastikan perjalanan berjalan lancar, Lion Air mengimbau calon jemaah untuk melakukan pemesanan tiket dan paket perjalanan hanya melalui biro perjalanan umrah resmi yang telah bermitra dengan maskapai. Hal ini penting guna menghindari potensi penipuan atau praktik tidak bertanggung jawab dari agen yang tidak memiliki izin resmi.
Melalui kebijakan ini, Lion Air juga ikut memperkuat sinergi dengan industri penyelenggara ibadah umrah di Indonesia. Dengan lebih banyak biro perjalanan yang mendapatkan akses langsung ke kursi penerbangan, masyarakat di berbagai daerah pun memperoleh lebih banyak pilihan dan informasi terkait keberangkatan yang sesuai kebutuhan mereka.
Upaya Lion Air memperluas jangkauan penerbangan umrah mencerminkan strategi layanan yang inklusif dan merata. Bukan hanya jemaah dari kota besar, tetapi juga dari daerah yang sebelumnya kurang terlayani, kini dapat menikmati layanan yang setara dan profesional. Dengan memberikan kemudahan akses, fleksibilitas waktu perjalanan, serta layanan dalam pesawat yang lengkap, maskapai ini memperlihatkan kepedulian terhadap kebutuhan spiritual dan logistik masyarakat Indonesia.
Kehadiran penerbangan langsung dari berbagai kota ini diharapkan juga berdampak positif bagi sektor ekonomi lokal. Mobilitas jemaah yang meningkat akan mendorong pertumbuhan jasa perjalanan, konsumsi domestik, serta membuka peluang bagi pelaku usaha lokal di sektor transportasi, akomodasi, dan pelayanan ibadah.
Secara keseluruhan, terobosan Lion Air ini tidak hanya menjadi solusi transportasi, namun juga jembatan spiritual yang lebih mudah diakses. Dengan keberangkatan langsung dari kota asal, kenyamanan pesawat modern, serta pelayanan optimal, jemaah kini bisa beribadah dengan lebih tenang dan terfokus mulai dari langkah pertama mereka menuju Tanah Suci.