Jasa Marga

Laba Inti Jasa Marga Naik Jadi Rp1,9 Triliun

Laba Inti Jasa Marga Naik Jadi Rp1,9 Triliun
Laba Inti Jasa Marga Naik Jadi Rp1,9 Triliun

JAKARTA - Dalam enam bulan pertama tahun 2025, perusahaan berhasil membukukan kenaikan laba inti sebesar Rp1,9 triliun, mencatat pertumbuhan 7,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kinerja positif ini bukan hanya cerminan keberhasilan korporasi dalam menjaga profitabilitas, tetapi juga menjadi indikator kuat dari konsistensi Jasa Marga dalam menjalankan strategi efisiensi, optimalisasi operasional, serta pengelolaan keuangan yang cermat.

Direktur Utama Jasa Marga, Rivan Achmad Purwantono, menegaskan bahwa pencapaian tersebut mencerminkan kekuatan fundamental perusahaan. Menurutnya, strategi yang dijalankan selama ini telah terbukti mampu memperkuat posisi Jasa Marga di pasar jalan tol domestik, sekaligus memberikan hasil nyata dalam laporan keuangan semester I.

Lebih lanjut, pertumbuhan laba inti ini juga didukung oleh kombinasi kinerja operasional yang solid dan keberhasilan aksi korporasi penting. Salah satunya adalah langkah Equity Financing yang dilakukan pada Kuartal IV tahun sebelumnya melalui anak usaha PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT), yang berdampak positif terhadap penurunan biaya keuangan konsolidasi sebesar 20,4 persen secara tahunan.

Pendapatan Usaha dan EBITDA Menguat

Selama paruh pertama 2025, Jasa Marga berhasil mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp9,5 triliun. Angka ini menunjukkan pertumbuhan 4,1 persen dibandingkan semester yang sama tahun lalu. Dari jumlah tersebut, pendapatan tol menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi sebesar Rp8,8 triliun, sementara pendapatan dari usaha lain menyumbang Rp696 miliar.

Seiring dengan peningkatan pendapatan, EBITDA atau laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi juga mengalami pertumbuhan yang stabil. EBITDA mencapai Rp6,4 triliun, tumbuh 4,1 persen dengan EBITDA margin yang tetap terjaga di level 67,3 persen. Angka ini memperlihatkan efisiensi operasional yang konsisten serta efektivitas pengendalian beban usaha oleh perusahaan.

Rivan menyampaikan bahwa keberhasilan mempertahankan EBITDA margin di atas 60 persen merupakan hasil dari strategi yang tepat dalam menjaga efisiensi biaya serta fokus terhadap optimalisasi kinerja aset. “Kami terus menerapkan strategi pengendalian beban usaha dan efisiensi biaya di seluruh lini operasional,” ujar Rivan.

Lalu Lintas Kendaraan Tetap Tinggi

Salah satu indikator penting dalam kinerja operator jalan tol adalah volume kendaraan yang melintas. Dalam periode Januari–Juni 2025, Jasa Marga mencatat total volume transaksi sebesar 637,3 juta kendaraan, atau naik 0,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Untuk lalu lintas harian rata-rata (LHR), jumlah kendaraan yang melintas di jalan tol milik Jasa Marga Group mencapai 3,5 juta unit per hari. Data ini menunjukkan bahwa mobilitas pengguna jalan tol masih tetap tinggi, sekaligus mendukung keberlanjutan pendapatan perusahaan dari lini tol.

Pemimpin Pasar Jalan Tol Nasional

Jasa Marga tetap mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar (market leader) di industri jalan tol Indonesia. Perusahaan saat ini mengoperasikan jaringan jalan tol sepanjang 1.286 kilometer yang mencakup 43 persen dari total jalan tol beroperasi secara nasional.

Tak hanya itu, total konsesi jalan tol yang dikelola oleh Jasa Marga juga mencapai panjang 1.736 kilometer. Ini menjadi bukti kuat bahwa Jasa Marga memiliki peran dominan dalam menghubungkan mobilitas antarwilayah dan mendukung konektivitas nasional.

Diversifikasi Melalui Usaha Lain

Selain andalan utama dari pengelolaan jalan tol, Jasa Marga juga aktif mengembangkan lini bisnis lainnya. Melalui anak perusahaan PT Jasamarga Related Business (JMRB), perusahaan mengembangkan Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) dengan konsep modern bernama Travoy Hub, atau Toll Corridor Development (TCD).

Travoy Hub tahap 2 dan 3 kini sedang dalam tahap akhir pembangunan, dengan progres yang telah mencapai 98,3 persen. Fasilitas ini diharapkan akan selesai dan mulai beroperasi penuh sebelum akhir tahun 2025. Inisiatif ini menjadi bagian dari strategi perusahaan dalam menciptakan nilai tambah melalui diversifikasi pendapatan non-tol.

Siap Hadapi Lonjakan Mobilitas Saat Libur

Menjawab tantangan lonjakan volume kendaraan saat musim liburan, Jasa Marga mengklaim telah melakukan antisipasi dengan meningkatkan kualitas layanan di jalan tol. Persiapan dilakukan untuk mengakomodasi mobilitas tinggi selama berbagai momen libur nasional seperti Idulfitri, Paskah, Waisak, Iduladha, dan Tahun Baru Islam.

Langkah tersebut meliputi peningkatan layanan operasional dan pemeliharaan infrastruktur secara menyeluruh, termasuk sistem pengendalian lalu lintas, pelayanan informasi pengguna jalan, serta kesiagaan personel di lapangan.

Pandangan ke Depan

Melihat capaian selama semester pertama, Jasa Marga optimistis bahwa tren pertumbuhan positif akan berlanjut hingga akhir tahun. Perseroan bertekad menjaga tren pertumbuhan pendapatan melalui berbagai strategi, seperti menjaga volume lalu lintas, melakukan penyesuaian tarif sesuai rencana bisnis, serta mengembangkan pendapatan dari usaha lain.

"Perseroan terus berkomitmen menjalankan inisiatif strategis untuk menjaga pertumbuhan dan memastikan kesehatan finansial tetap terjaga," ungkap Rivan.

Dengan pijakan fundamental yang kuat, kepemimpinan pasar yang solid, serta strategi bisnis yang terukur, Jasa Marga tampak berada di jalur yang tepat untuk mengukuhkan posisinya sebagai motor utama penggerak infrastruktur jalan tol nasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index