Sepak Bola

Adu Penalti dalam Sepak Bola

Adu Penalti dalam Sepak Bola
Adu Penalti dalam Sepak Bola

JAKARTA - Dalam dunia sepak bola, ada satu momen yang selalu memicu ketegangan dan adrenalin luar biasa, terutama saat pertandingan tidak bisa diputuskan dalam waktu normal maupun perpanjangan waktu: adu penalti. Istilah ini sudah sangat familiar bagi para penggemar sepak bola di seluruh dunia, terutama ketika laga-laga krusial di babak gugur seperti 16 besar, perempat final, semifinal, hingga final tidak kunjung menemukan pemenang melalui gol selama 90 menit atau tambahan waktu.

Contohnya yang paling segar adalah final Piala Dunia 2022 antara Argentina dan Prancis, di mana kedua tim bermain imbang 3-3 sampai babak extra time selesai. Laga itu pun akhirnya ditentukan lewat adu penalti yang berhasil dimenangkan Argentina dengan skor 4-2. Namun, meskipun familiar, banyak yang belum tahu asal usul dan aturan main yang mengatur adu penalti di sepak bola.

Sejarah Singkat Adu Penalti
Sebelum adanya sistem adu penalti, cara menentukan pemenang pertandingan yang berakhir imbang cukup beragam dan terbilang kurang adil. Salah satu metode yang sempat digunakan adalah mengulang pertandingan hingga ada pemenang, atau menggunakan aturan gol tandang pada pertandingan dua leg di babak gugur, yang memberi keunggulan kepada tim yang mencetak lebih banyak gol di kandang lawan. Namun, cara-cara ini tidak selalu praktis dan sering menimbulkan kontroversi.

Sistem paling sederhana dan sering digunakan pada masa lalu adalah undian atau lemparan koin. Misalnya, pada semifinal Euro 1968, hasil undian menentukan Italia melaju ke final setelah bermain imbang 0-0 melawan Uni Soviet. Di perempat final Olimpiade 1968 pun Bulgaria lolos ke semifinal setelah imbang 1-1 dengan Israel melalui hasil undian. Namun, metode ini dianggap tidak adil dan mengecewakan banyak pihak, termasuk Joseph Dagan, sekretaris jenderal Asosiasi Sepak Bola Israel sekaligus mantan jurnalis olahraga.

Joseph Dagan kemudian menjadi pelopor gagasan untuk memperkenalkan adu penalti sebagai cara yang lebih objektif dan fair dalam menentukan pemenang pertandingan yang berakhir imbang. Usulannya diterima oleh International Football Association Board (IFAB), badan yang mengatur aturan sepak bola. Pada tahun 1970, IFAB resmi memperkenalkan sistem adu penalti, meskipun penerapannya baru dilakukan pada Piala Dunia 1982.

Membedakan Adu Penalti dan Tendangan Penalti
Seringkali kedua istilah ini dianggap sama, padahal memiliki arti yang berbeda. Tendangan penalti diberikan saat terjadi pelanggaran di dalam kotak penalti, seperti menjatuhkan lawan atau handball oleh pemain bertahan. Tendangan ini dilakukan satu kali dari titik putih 11 meter dan dihadapi oleh kiper yang harus menjaga garis gawang. Jika kiper bergerak lebih dulu, tendangan diulang.

Sedangkan adu penalti adalah rangkaian tendangan yang dilakukan oleh lima pemain dari masing-masing tim setelah waktu normal dan ekstra time berakhir imbang. Hanya pemain yang berada di lapangan saat peluit akhir ekstra time yang boleh menjadi eksekutor. Contohnya, jika seorang pemain sudah digantikan sebelum akhir pertandingan, ia tidak bisa ikut menendang di adu penalti.

Aturan Main Adu Penalti
Adu penalti dimulai dengan lemparan koin untuk menentukan sisi lapangan dan tim yang menendang lebih dulu. Masing-masing tim kemudian menunjuk lima pemain yang akan mengeksekusi tendangan penalti secara bergantian. Jika setelah lima tendangan masih imbang, maka adu penalti berlanjut dengan sistem "sudden death" sampai salah satu tim unggul.

Aturan ketat juga mengatur bahwa pemain cadangan yang belum masuk lapangan maupun pemain yang sudah diganti tidak boleh ikut menendang selama masih ada pemain lain di lapangan yang belum menendang. Adu penalti adalah metode untuk menentukan pemenang, sehingga gol yang tercipta di babak ini tidak dihitung sebagai gol resmi dalam statistik pertandingan.

Rekor Adu Penalti Terlama dalam Sejarah
Adu penalti terkadang menjadi laga yang sangat mendebarkan dan penuh tekanan, namun ada pula yang berlangsung sangat panjang dan melelahkan. Rekor adu penalti terlama terjadi pada pertandingan antara SC Dimona dan Shimshon Tel Aviv di Israel pada Mei 2024. Kedua tim saling berbalas tendangan penalti hingga mencapai total 56 tembakan, sebelum SC Dimona akhirnya keluar sebagai pemenang dengan skor 23-22.

Beberapa adu penalti panjang lain yang tercatat antara lain:

Washington vs Bedlington, Maret 2022, dengan 54 tendangan

KK Palace vs The Civics di Namibia FA Cup 2004/2005, sebanyak 48 tendangan

Old Wulfrunians vs Lane Head, Oktober 2021, dengan 44 tendangan

Netherlands U21 vs England U21 di Euro U21 2007, mencapai 32 tendangan

Adu penalti bukan hanya soal teknik dan keberanian mengeksekusi bola, tapi juga ketahanan mental dan tekanan luar biasa yang harus dihadapi oleh para pemain dan penonton. Meski penuh ketegangan, adu penalti tetap menjadi bagian yang tak terpisahkan dari keindahan dan drama sepak bola.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index