JAKARTA - Indonesia telah melahirkan banyak perempuan hebat yang menjadi teladan dalam berbagai bidang, mulai dari ekonomi, diplomasi, pemerintahan daerah, jurnalistik, maritim, hingga riset sains. Menjelang usia kemerdekaan ke-80, perjuangan perempuan Indonesia untuk memajukan bangsa tetap hidup melalui dedikasi, inovasi, dan keberanian mereka. Sosok-sosok ini tidak hanya menjadi inspirasi, tetapi juga menjadi pilar penting dalam membangun Indonesia Emas 2045.
Sri Mulyani: Penjaga Stabilitas Ekonomi
Menteri Keuangan terlama Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, telah lama menjadi tokoh sentral dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional. Ia menjabat sebagai Menteri Keuangan pada 2005-2010 dan kembali dipercaya pada 2016 hingga kini. Sebelum kembali ke Indonesia atas permintaan Presiden Joko Widodo, Sri Mulyani menjabat sebagai Managing Director di World Bank, mengawasi operasi di 74 negara, sekaligus memimpin Advisory Council on Gender and Development.
- Baca Juga Adu Penalti dalam Sepak Bola
Kebijakan fiskal Sri Mulyani terbukti menyelamatkan 28 juta UMKM selama pandemi melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) senilai Rp744 triliun. Atas prestasinya, World Government Summit 2023 menganugerahi gelar “Best Minister” berkat reformasi pajak digital yang berhasil memangkas biaya logistik hingga 27%. Dedikasinya menunjukkan bahwa perempuan mampu memegang peran krusial dalam menjaga perekonomian nasional di tengah situasi global yang dinamis.
Retno Marsudi: Diplomat dan Pemimpin Internasional
Retno Marsudi menjadi perempuan pertama Indonesia yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, bahkan untuk dua periode pemerintahan. Keberhasilan diplomasi Retno tidak hanya diakui di tanah air, tetapi juga di kancah internasional. Pada 2020, ia terpilih menjadi Presiden Dewan HAM PBB, menjadikannya satu-satunya perempuan Asia yang memimpin lembaga tersebut.
Retno juga menerima penghargaan Royal Norwegian Order of Merit dari Kerajaan Norwegia pada 2011. Kepiawaiannya dalam diplomasi ekonomi telah membuka pasar ekspor untuk sekitar 5.000 UMKM Indonesia ke Eropa, menunjukkan bahwa perempuan dapat menjadi penggerak utama dalam memperluas pengaruh ekonomi nasional.
Tri Rismaharini: Transformasi Kota dan Kepemimpinan Merakyat
Tri Rismaharini, alumnus Arsitektur ITS Surabaya, berhasil mengubah wajah Kota Surabaya selama dua periode menjabat sebagai wali kota. Ia mengubah kota industri menjadi kawasan hijau yang berkelanjutan, menjadikan Surabaya meraih ASEAN Sustainable Urbanisation Award 2021. Forbes juga menobatkannya sebagai salah satu “10 Perempuan Paling Inspiratif di Dunia” pada 2013. Kepemimpinan Risma menunjukkan bahwa perempuan tidak hanya mampu memimpin, tetapi juga menciptakan inovasi yang berdampak nyata bagi masyarakat luas.
Najwa Shihab: Jurnalisme yang Mengangkat Isu Publik
Najwa Shihab, jurnalis lulusan Hukum UI dan Melbourne University, membangun program Mata Najwa di Metro TV sebagai ruang dialog kritis mengenai isu kebangsaan. Dedikasinya terhadap jurnalisme investigasi telah mengangkat isu marginal ke tingkat nasional. Prestasinya diakui melalui tiga penghargaan Asian Television Awards (2007, 2009, 2011). Kini, melalui platform Narasi, Najwa terus mendorong literasi media dan partisipasi generasi muda dalam demokrasi, membuktikan bahwa perempuan dapat menjadi penggerak perubahan sosial melalui informasi yang tepat dan akurat.
Susi Pudjiastuti: Kepemimpinan Tegas di Laut dan Bisnis
Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan periode 2014-2019, dikenal dengan kebijakan tegasnya menenggelamkan kapal pencuri ikan, yang diperkirakan menyelamatkan 6.000 ton ikan nasional per tahun. Meski hanya lulusan SMA, Susi berhasil membangun maskapai Susi Air dari nol pada 2004, kini melayani 200 rute hingga ke daerah terpencil sekaligus memberdayakan ekonomi nelayan lokal. Dedikasinya menunjukkan bahwa perempuan mampu mengambil langkah berani yang membawa perubahan signifikan di sektor ekonomi dan maritim.
Carina Citra Dewi Joe: Riset Bioteknologi yang Menyelamatkan Dunia
Carina Citra Dewi Joe, peneliti senior Universitas Oxford, menjadi sosok penting dalam pengembangan formula stabil vaksin AstraZeneca, yang menyelamatkan 3 miliar dosis dari kerusakan suhu selama distribusi global. Sebagai Guru Besar Universitas Airlangga, Carina memimpin pusat riset bioteknologi yang melatih 120 peneliti muda Indonesia dan mempercepat sertifikasi 8 vaksin lokal pada 2023 melalui kolaborasi dengan BPOM. Kontribusinya menegaskan bahwa perempuan Indonesia juga mampu bersinar di kancah sains global, membawa dampak positif bagi kesehatan masyarakat dunia.
Perempuan sebagai Pilar Kemajuan Nasional
Keenam perempuan inspiratif ini menunjukkan bahwa perempuan Indonesia memiliki peran strategis dalam membangun bangsa. Dari ekonomi, diplomasi, pemerintahan, jurnalisme, maritim, hingga sains, dedikasi mereka membuktikan bahwa kepemimpinan perempuan mampu menghasilkan inovasi nyata dan keberhasilan berkelanjutan. Di tengah semangat HUT ke-80 RI bertema “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera,” mereka menjadi teladan bagi generasi muda dan simbol kemampuan perempuan Indonesia untuk membawa bangsa menuju visi Indonesia Emas 2045.