Petani Berau Go Digital

Minggu, 13 Juli 2025 | 10:18:42 WIB
Petani Berau Go Digital

JAKARTA - Di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, sektor pertanian tak lagi identik dengan pola konvensional. Dalam beberapa tahun terakhir, wajah pertanian di Bumi Batiwakkal mulai berubah seiring hadirnya teknologi canggih yang masuk hingga ke pelosok sawah dan ladang. Inovasi pertanian berbasis teknologi, mulai dari penggunaan alat dan mesin pertanian (Alsintan) modern hingga rencana pemanfaatan drone, menjadi simbol komitmen Pemerintah Kabupaten Berau dalam mendorong petani menuju transformasi digital.

Perubahan ini tak terjadi begitu saja. Pemerintah daerah melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) Berau mengambil peran kunci dalam mendorong adopsi teknologi di kalangan petani. Bukan hanya soal bantuan alat, namun juga soal membangun pola pikir baru yang lebih adaptif terhadap perubahan zaman.

“Kami ingin petani Berau tidak hanya bertahan, tapi mampu bersaing. Karena itu, teknologi menjadi kunci,” ujar Kepala DTPHP Berau, Junaidi.

Semangat untuk mendorong petani naik kelas ini juga mendapat dukungan dari pusat. Berbagai jenis Alsintan seperti recovator, hand tractor, dan alat tanam modern telah disalurkan dari Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Dirjen PSP). Alat-alat ini diharapkan mampu mempercepat pekerjaan di lapangan, sehingga produktivitas petani meningkat secara signifikan.

Namun, tak berhenti di sana. Langkah lebih progresif disiapkan Pemkab Berau untuk menempatkan pertanian di garda depan inovasi daerah: penggunaan drone.

Tahun ini, rencana untuk memperkenalkan drone sebagai alat bantu pemantauan dan penyemprotan tanaman mulai diwujudkan. Ini bukan sekadar uji coba, tapi bagian dari strategi besar digitalisasi pertanian.

“Digitalisasi pertanian bukan lagi wacana. Drone akan menjadi bagian penting dari proses budidaya yang lebih efisien dan modern,” jelas Junaidi.

Teknologi ini akan memberikan efisiensi tinggi dalam kegiatan pertanian, terutama untuk wilayah-wilayah yang sulit dijangkau secara manual. Dengan drone, petani bisa memantau kondisi lahan, mendeteksi serangan hama, hingga menyemprotkan pestisida secara akurat tanpa harus menghabiskan tenaga dan waktu yang besar.

Selain dukungan dari pemerintah pusat, Pemkab Berau juga mengambil langkah aktif dengan menganggarkan sendiri pengadaan Alsintan melalui APBD tingkat II. Pengadaan ini dilakukan secara transparan lewat sistem e-katalog, memastikan proses yang akuntabel sekaligus memberikan akses yang luas bagi kelompok tani di seluruh wilayah kabupaten.

Namun demikian, teknologi hanyalah salah satu aspek dari transformasi pertanian. DTPHP Berau juga memahami bahwa tanpa peningkatan kapasitas petani, alat secanggih apapun tak akan memberi hasil maksimal. Karena itu, program pelatihan dan pendampingan terus dilakukan.

Pelatihan ini disusun bukan secara top-down, melainkan dengan pendekatan partisipatif berbasis kebutuhan riil di lapangan.

“Kami tidak mau asal-asalan. Setiap pelatihan dirancang berdasarkan masukan dari petani langsung. Karena yang tahu medan ya petani itu sendiri,” kata Junaidi menegaskan.

Langkah-langkah ini tak hanya memperkuat ketahanan pangan lokal, namun juga memperluas peran petani sebagai bagian dari sistem ekonomi yang dinamis. Pemerintah Kabupaten Berau tengah menyiapkan pertanian sebagai penopang utama ekonomi lokal yang tangguh, terlebih di era industri 4.0 yang menuntut adaptasi cepat dan efisiensi tinggi.

Dengan strategi menyeluruh yang menyasar dari sisi sarana, pengetahuan, hingga mentalitas petani, Berau tengah menapaki jalan panjang menuju kemandirian pertanian yang berkelanjutan.

“Harapan kami, pertanian Berau menjadi mandiri, produktif, dan siap bersaing di era industri 4.0. Karena petani hebat, berarti masa depan kita juga kuat,” pungkas Junaidi.

Dinamika pertanian Berau kini memasuki babak baru. Tak lagi hanya mengandalkan cara lama, petani mulai mengenal istilah-istilah baru seperti GPS tracking, sistem drone spraying, dan data lahan berbasis satelit. Bagi sebagian orang, hal ini mungkin terasa asing, tapi bagi Berau, ini adalah langkah pasti untuk memastikan sektor pertanian tidak tertinggal dalam pusaran kemajuan teknologi global.

Dengan kombinasi teknologi modern dan semangat petani lokal, Kabupaten Berau bersiap menulis kisah sukses pertanian masa depan yang bisa jadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia.

Terkini

Erick Thohir Mundur dari Komite Wasit, Ogawa Gantikan

Minggu, 13 Juli 2025 | 16:50:51 WIB

Bali Menuju Transportasi Listrik

Minggu, 13 Juli 2025 | 16:55:12 WIB

Lonjakan Penumpang Pelni di Belawan

Minggu, 13 Juli 2025 | 16:59:42 WIB

Syukuran Laut Penyeberangan

Minggu, 13 Juli 2025 | 17:04:09 WIB