INVESTASI

Investasi PSN Terus Berlanjut Bersama BP Batam

Investasi PSN Terus Berlanjut Bersama BP Batam
Investasi PSN Terus Berlanjut Bersama BP Batam

JAKARTA - Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi, Todotua Pasaribu, menegaskan komitmen pemerintah untuk melanjutkan investasi Proyek Strategis Nasional (PSN) di wilayah Pulau Rempang, Kepulauan Riau. Pernyataan ini disampaikan saat ia hadir dalam peresmian perusahaan solder milik adik Presiden Prabowo Subianto, Hashim S. Djojohadikusumo, di Kota Batam pada Kamis 10 JULI 2025. Todotua menekankan bahwa Rempang, bersama Pulau Galang dan Batam, kini berada di titik strategis perkembangan investasi dan industri nasional.

Pulau Strategis jadi Pusat Investasi dan Hilirisasi

Menurut Todotua, Pulau Rempang, Galang, dan Batam menyimpan kemajuan pesat sejak pemerintah pusat mendelegasikan kewenangan perizinan dan pengembangan ekonomi melalui dua Peraturan Presiden: Pepres tentang investasi dan Pepres tentang penyempurnaan penataan perizinan. Langkah ini mencerminkan kepercayaan pemerintah terhadap Badan Pengusahaan (BP) Batam untuk menyelenggarakan patroli regulasi yang lebih ringkas dan terarah.

Delegasi wewenang tersebut bertujuan mempercepat alur investasi demi menjadikan Batam dan sekitarnya sebagai model hilirisasi efektif, di mana aspek regulasi, perizinan, dan manajemen kawasan terintegrasi dalam satu payung kelembagaan. Todotua melihat ini sebagai momentum untuk menyusun peta pembangunan jangka panjang bagi Pulau Rempang, yang selama ini ramai dibicarakan meski proyeknya belum tuntas.

PSN Rempang: Garis Awal Ekspansi Industri dan Infrastruktur

PSN Pulau Rempang berorientasi pada pengembangan kawasan terpadu: pelabuhan, industri hilir, kawasan logistik, dan kawasan industri nasional. Proyek ini telah digagas sejak beberapa tahun lalu, namun kini mendapatkan dorongan baru melalui kebijakan transfer kewenangan. Dengan dukungan pemerintah pusat dan koordinasi lintas daerah, Todotua menyakini proyek tersebut bukan hanya sekadar wacana.

» “Investasi proyek strategis nasional di Pulau Rempang akan terus dilanjutkan,” ujarnya, menegaskan kesiapan pemerintah dalam memberikan dukungan penuh selama tahapan konstruksi dan operasional nanti.

Kolaborasi dengan Korporasi Lokal: Pelita Baru bagi Investasi

Peresmian perusahaan solder milik Hashim S. Djojohadikusumo di Batam menjadi simbol bahwa potensi bisnis di kawasan ini terbuka luas—termasuk dari investor lokal yang kini turut mengambil bagian. Hal ini menunjukkan dimensi transformasi nilai tambah lokal yang sebelumnya lebih didominasi luar negeri. Investasi dalam skala industri seperti manufaktur solder, komponennya, dan rantai nilai terkait menjadi penting sebagai pijakan bagi Percepatan Ekosistem Industri di Batam dan sekitarnya.

Potensi Hilirisasi: Dari Minyak & Gas ke Produk Bernilai Tinggi

Beranjak ke hilirisasi, Todotua mencatat bahwa pengelolaan industri hilir—seperti pengolahan komoditas menjadi barang bernilai tinggi—harus mendapat perhatian khusus. Ini sesuai mandat kementeriannya: mempercepat ekosistem industri yang tidak hanya mengekstrak bahan mentah, tetapi juga memproduksi produk akhir melalui inovasi, teknologi, dan sinergi publik-swasta.

PSN Pulau Rempang berada di garda depan untuk menerapkan hal ini. Jika sebelumnya kawasan ini diposisikan sebagai perluasan Batam untuk logistik dan industri ringan, ke depannya dirancang juga sebagai magnet investasi hilir seperti: bahan kimia, logam, dan elektronik, yang menyasar pasar domestik maupun ekspor global.

Manfaat Ekonomi untuk Kepulauan Riau dan Nasional

Dengan keberhasilan PSN di Rempang, diharapkan muncul dampak ekonomi langsung dan tidak langsung: lapangan kerja, peningkatan skill tenaga kerja lokal, penerimaan daerah dan nasional, serta penumbuhan kluster industri pendukung. Ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menciptakan pusat pertumbuhan baru di luar Jawa—memberdayakan wilayah perbatasan dan kawasan kepulauan yang selama ini tertinggal dari sisi insfrastruktur dan investasi.

Tantangan Pelaksanaan: Infrastruktur, Lingkungan, dan Regulasi

Meski komitmen investasi telah dikumandangkan, Todotua juga menyadari bahwa tantangan pelaksanaan tetap ada. Kesiapan infrastruktur dasar—listrik, air bersih, jalan dan pelabuhan—menjadi fondasi utama. Kemudian, regulasi yang berpihak pada investor sekaligus menjaga kelestarian lingkungan merupakan elemen krusial karena sebagian pembangunan berada di daerah pesisir dengan ekosistem rentan.

BP Batam bersama pemerintah provinsi dan kota/kabupaten perlu memastikan semua dokumen AMDAL dan perizinan lingkungan didahulukan sebelum kerja konstruksi dijalankan, sehingga tidak muncul masalah sosial maupun ekologis di kemudian hari.

Agenda ke Depan: Sinkronisasi Kebijakan dan Akselerasi Investasi

Dengan kebijakan wewenang terpadu di tangan BP Batam dan sentralisasi perizinan, Todotua menegaskan bahwa pihaknya siap membantu memformulasikan pelibatan industri inferioritas yang mudah. Artinya, investor bisa memperoleh kepastian hukum secepatnya, tanpa birokrasi berlapis, dan dukungan penuh dari kementerian terkait.

Langkah berikutnya adalah roadshow investasi yang difokuskan pada hilirisasi, serta pendaftaran investor strategis dari sektor manufaktur dan teknologi tinggi, baik nasional maupun internasional. Keberadaan PSN di Rempang akan menjadi tolok ukur jika implementasi mampu berjalan mulus.

Merajut Harapan: Pulau Rempang sebagai Panggung Percepatan Ekonomi

Di ujung proses, pembangunan proyek strategis ini tidak sekadar landmark kebijakan nasional, tetapi juga harapan besar bagi masyarakat lokal: dari sektor informal menuju struktur ekonomi inklusif. Produksi kecil menengah, sektor wisata industrial, hingga akses pasar, menjadi bagian dari ekosistem baru yang diharapkan muncul dan berkembang perlahan di bawah pijakan PSN.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index