KENDARAAN

Kinerja IPCC Kendaraan Tetap Tumbuh di Tengah Gejolak

Kinerja IPCC Kendaraan Tetap Tumbuh di Tengah Gejolak
Kinerja IPCC Kendaraan Tetap Tumbuh di Tengah Gejolak

JAKARTA - Saat dunia usaha masih dihantui oleh ketidakpastian ekonomi global dan tekanan domestik, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) justru menunjukkan ketangguhan dan optimisme tinggi. Perusahaan ini terus memacu kinerja agar tetap bertumbuh positif, dengan target pertumbuhan tahunan di atas 15%.

Pada kuartal I tahun 2025, IPCC mencatat pendapatan operasional sebesar Rp 203,27 miliar, naik 15,73% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pencapaian ini menjadi sinyal positif bahwa terminal kendaraan nasional ini tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang di tengah tantangan makro ekonomi.

Laba Naik di Tengah Lesunya Penjualan Wholesales

Tak hanya pendapatan operasional, laba bersih IPCC juga menunjukkan performa impresif. Perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp 51,17 miliar, tumbuh 33,3% secara tahunan (year-on-year). Hal ini menjadi pencapaian yang patut diapresiasi mengingat penurunan wholesales nasional sebesar 5,1%, dengan hanya 70.892 unit kendaraan yang terjual.

Artinya, IPCC mampu menjaga profitabilitas meskipun industri otomotif tengah mengalami perlambatan. Keberhasilan ini mencerminkan ketangguhan strategi bisnis dan efisiensi operasional yang diterapkan.

Dominasi Segmen CBU dan Kinerja Ekspor

Salah satu pilar utama pendapatan IPCC berasal dari layanan kargo Completely Built-Up (CBU), yang menyumbang 75% dari total pendapatan. Pendapatan dari segmen ini naik sebesar 14,78% secara tahunan. IPCC juga mencatat bahwa kontribusi layanan internasional mencapai 80%, sementara layanan domestik 20%.

Dominasi layanan ekspor menunjukkan keberhasilan IPCC dalam memperluas jaringan pasar internasional dan menjadikan terminal ini sebagai hub logistik strategis.

Dorongan Digitalisasi dan Layanan Bernilai Tambah

Keberhasilan IPCC tak lepas dari transformasi digital yang konsisten dilakukan. Penerapan sistem PTOS-C di terminal Jakarta, sistem keuangan PRAYA, serta layanan-layanan seperti Pre Delivery Centre (PDC), Port Stock, dan Vehicle Processing Centre (VPC) menjadi bukti nyata bahwa digitalisasi membawa nilai tambah besar bagi efisiensi operasional.

Direktur Utama IPCC, Sugeng Mulyadi, menyebutkan bahwa efisiensi dan transformasi digital telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi perusahaan. Kombinasi teknologi dan pelayanan premium memungkinkan IPCC tetap kompetitif dan responsif terhadap kebutuhan pasar.

Perluasan Wilayah Operasi: Fokus Indonesia Timur

Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, IPCC merencanakan ekspansi wilayah kerja ke Indonesia bagian timur. Surabaya dan Lembar menjadi dua wilayah yang diprioritaskan dalam pengembangan terminal dan layanan logistik. Langkah ini diambil untuk meningkatkan pemerataan distribusi kendaraan dan memperkuat jaringan logistik nasional.

IPCC menyadari bahwa pertumbuhan kendaraan impor, terutama kendaraan listrik (EV), membuka peluang besar di wilayah tersebut. Dengan menyiapkan infrastruktur dan dukungan operasional, IPCC ingin mempercepat pemerataan mobilitas kendaraan di seluruh wilayah Indonesia.

Tren EV Menjadi Peluang Baru

Pertumbuhan kendaraan listrik menjadi katalis penting dalam ekspansi IPCC. Sepanjang 2024, IPCC telah menangani 22.000 unit kendaraan listrik dari berbagai merek seperti BYD, Vinfast, dan AION. Sementara itu, hingga April 2025, tercatat 17.435 unit kendaraan listrik yang ditangani oleh IPCC, berkontribusi terhadap peningkatan kinerja operasional sebesar 17,14% secara tahunan.

Tren ini menjadi bukti kesiapan IPCC menghadapi transisi menuju kendaraan berbasis energi ramah lingkungan. Perusahaan terus menyesuaikan infrastruktur dan layanan agar selaras dengan pertumbuhan pasar EV.

Volume Cargo dan Kunjungan Kapal Meningkat

Kinerja operasional IPCC juga ditunjukkan oleh pertumbuhan volume kargo kendaraan (CBU, truk/bus, dan alat berat). Pada Januari dan Februari 2025, volume ini meningkat masing-masing 8,7% dan 11,12% dibandingkan tahun sebelumnya.

Kenaikan ini dipicu oleh masuknya merek-merek baru, peningkatan ekspor kendaraan lokal, serta tingginya aktivitas bongkar muat kendaraan di terminal. Selain itu, sepanjang tahun 2024, IPCC mencatat 2.978 kunjungan kapal naik sekitar 42% dibandingkan tahun sebelumnya.

Stabilitas Keuangan dan Komitmen pada Pemegang Saham

Kondisi keuangan IPCC menunjukkan kinerja sehat dan berkelanjutan. Aset perusahaan meningkat dari Rp 1,84 triliun menjadi Rp 1,89 triliun atau tumbuh 3,11% yoy. Selain pendapatan utama, pendapatan dari layanan pendukung seperti pengelolaan lahan, pasokan air, dan kelistrikan juga berkontribusi positif.

Untuk memperkuat komitmen kepada pemegang saham, IPCC membagikan dividen final sebesar Rp 93,36 per saham, dengan payout ratio sebesar 80%. Ini menjadi bukti bahwa perusahaan tetap menjaga keseimbangan antara ekspansi bisnis dan imbal hasil investor.

Komitmen terhadap ESG dan Tanggung Jawab Sosial

Selain fokus pada kinerja keuangan, IPCC juga memperkuat pilar keberlanjutan melalui pendekatan ESG (Environment, Social, Governance). Pada kuartal pertama 2025, perusahaan menjalankan program tanggung jawab sosial seperti distribusi alat pemadam kebakaran, bantuan sembako, dan santunan kepada anak yatim.

IPCC berkomitmen menjalankan program yang sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), termasuk penyediaan air bersih, pekerjaan layak, dan pembangunan kota berkelanjutan.

Tantangan dan Kesiapan Strategis

Meski menghadapi tantangan eksternal seperti pelemahan ekspor, penguatan nilai tukar, dan inflasi global, IPCC tetap optimis. Perusahaan telah menyiapkan strategi menghadapi berbagai skenario dengan meningkatkan efisiensi, memperkuat kolaborasi dengan Pelindo, serta menjaga sinergi dengan prinsipal kendaraan dan agen pemegang merek.

Kesiapan infrastruktur, transformasi layanan digital, dan inovasi bisnis menjadi modal utama IPCC dalam mempertahankan serta meningkatkan kinerja jangka panjang.

PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) tampil sebagai contoh perusahaan nasional yang adaptif dan tangguh. Dengan pertumbuhan pendapatan, ekspansi bisnis, layanan digital modern, serta kontribusi terhadap lingkungan dan sosial, IPCC menunjukkan bahwa pertumbuhan bisnis dan keberlanjutan bisa berjalan beriringan. Ke depan, perusahaan ini akan terus memainkan peran penting dalam mendukung mobilitas kendaraan di Indonesia, termasuk era kendaraan listrik yang tengah berkembang pesat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index