JAKARTA - Timnas Indonesia kembali bersiap menambah kekuatan. Kali ini, perhatian tertuju ke sektor serangan, yang disebut-sebut menjadi prioritas utama dalam program naturalisasi terbaru yang sedang dirancang PSSI.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengisyaratkan bahwa seorang striker naturalisasi baru akan segera bergabung ke skuad Garuda. Langkah ini disiapkan jelang FIFA Matchday September 2025, yang akan menjadi panggung pemanasan sebelum Timnas menghadapi lawan berat di fase keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Oktober mendatang.
“Tunggu saja, sabar. Saya sudah bilang, lini depan pasti akan diisi. Kalau belakang dan tengah saya rasa sudah cukup,” kata Erick saat ditemui awak media di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Striker Jadi Prioritas Utama
Dalam pernyataannya, Erick menekankan bahwa sektor penyerang menjadi fokus utama. Setelah beberapa tahun terakhir konsisten memperkuat sektor pertahanan dan lini tengah lewat program naturalisasi, kini saatnya Timnas Indonesia membenahi ujung tombaknya.
Erick tidak menyebut secara gamblang siapa pemain yang dimaksud, namun ia mengindikasikan bahwa proses naturalisasi sudah memasuki tahapan administrasi akhir.
“Saya akan melapor ke Presiden. Mungkin minggu depan saya laporkan nama alternatifnya. Tentu ini harus didukung pemerintah dan DPR,” ungkapnya.
Langkah ini menunjukkan bahwa naturalisasi masih menjadi bagian penting dari strategi jangka menengah PSSI dalam memperkuat skuad nasional. Terlebih, tantangan di depan mata tak ringan, termasuk menghadapi Arab Saudi dan Irak, dua raksasa Asia yang menanti di fase berikutnya Kualifikasi Piala Dunia.
Persiapan FIFA Matchday Jadi Tolak Ukur
Rencana menghadirkan striker naturalisasi juga bertepatan dengan agenda FIFA Matchday pada September 2025, di mana Timnas dijadwalkan melakoni dua laga uji coba penting melawan Kuwait dan Lebanon.
Dua pertandingan itu bukan sekadar laga persahabatan biasa, melainkan ajang uji coba strategis untuk mengukur kesiapan tim sebelum masuk ke babak yang lebih berat. Keberadaan penyerang baru diharapkan bisa memberi dampak langsung terhadap daya dobrak skuad Merah Putih.
Jika proses administrasi dan politik berjalan mulus, bukan tidak mungkin sang pemain bisa langsung memperkuat Indonesia dalam FIFA Matchday tersebut.
Perjalanan Naturaliasi Masih Panjang
Meskipun keterangan dari Erick Thohir terkesan optimistis, kenyataannya proses naturalisasi tetap harus melewati sejumlah tahapan penting. Setelah penilaian teknis dari pelatih, nama pemain harus disetujui oleh internal PSSI, kemudian dilaporkan ke Presiden dan dibawa ke DPR untuk dibahas dalam forum resmi.
PSSI juga perlu memastikan bahwa sang pemain memenuhi syarat keturunan atau minimal memiliki catatan kedekatan dengan Indonesia agar tidak melanggar ketentuan FIFA.
Namun, berkaca pada proses naturalisasi sebelumnya—seperti yang melibatkan Sandy Walsh, Jordi Amat, dan Rafael Struick—publik dapat berharap bahwa proses ini bisa diselesaikan secara efisien apabila semua pihak mendukung.
Tantangan di Kualifikasi Piala Dunia
Keputusan mendatangkan striker baru jelas bukan tanpa alasan. Di babak kualifikasi selanjutnya, Timnas Indonesia akan menghadapi lawan tangguh. Arab Saudi dan Irak merupakan negara yang secara konsisten menjadi langganan tampil di Piala Dunia.
Untuk bisa bersaing dengan mereka, Indonesia harus tampil nyaris sempurna. Selain faktor taktik dan kekompakan, kualitas individu pemain juga sangat menentukan.
Walaupun sudah diperkuat sejumlah pemain naturalisasi, skuad asuhan Shin Tae-yong dinilai masih memerlukan ketajaman ekstra di lini depan—kekurangan yang sempat terlihat dalam beberapa laga penting sebelumnya.
Publik Menanti, Spekulasi Bermunculan
Meski nama striker naturalisasi belum diungkap, rumor dan spekulasi mulai bermunculan di kalangan penggemar. Beberapa nama pemain keturunan yang sedang berkarier di Eropa disebut-sebut sebagai kandidat potensial.
Namun Erick memilih menahan informasi lebih lanjut, agar tidak mengganggu proses dan menjaga ekspektasi tetap proporsional. Ia memastikan bahwa sosok yang tengah diproses adalah pemain berkualitas dan siap memperkuat tim secepatnya.
“Kita tunggu saja. Tapi yang pasti kita fokus ke depan dulu, karena lini belakang dan tengah sudah lumayan,” tambah Erick.
Momentum untuk Evaluasi dan Konsolidasi
Langkah menambah amunisi di lini depan juga menjadi sinyal bahwa PSSI terus melakukan evaluasi menyeluruh terhadap performa Timnas. Tak hanya sekadar mencari pemain bintang, tetapi juga menyusun strategi jangka panjang agar Timnas Indonesia bisa tampil kompetitif secara berkelanjutan di level Asia maupun dunia.
Dengan adanya FIFA Matchday dan rangkaian uji coba internasional, pelatih akan memiliki cukup waktu untuk mencoba formasi dan mengintegrasikan pemain baru.