JAKARTA - Tak banyak yang menyangka bahwa sebuah merek fashion mewah asal Italia bisa menjadi topik hangat di media sosial Indonesia hanya karena sebuah kejadian sederhana. Siapa sangka, sebuah kemeja bekas di Pasar Senen, Jakarta Pusat, bisa mengguncang jagat maya karena ternyata berlabel Brioni—merek eksklusif yang dikenal di kalangan selebritas dan kalangan atas dunia. Semua bermula dari aksi thrifting artis terkenal Nikita Willy.
Publik dibuat terperangah ketika Nikita mengunggah momen saat ia menemukan sebuah kemeja Brioni yang dijual hanya seharga Rp50 ribu. Padahal, harga asli dari produk serupa bisa mencapai lebih dari Rp14 juta. Meski kondisinya merupakan barang preloved, kemeja tersebut masih tampak sangat layak pakai. Hal ini pun memicu reaksi netizen, sebagian besar karena mereka baru pertama kali mendengar nama Brioni.
Fenomena ini tak hanya membuat Nikita Willy menjadi sorotan, tetapi juga menyulut rasa ingin tahu masyarakat terhadap brand yang selama ini lebih dikenal di ranah fashion internasional dibandingkan pasar lokal. Bahkan, banyak warganet yang mulai bertanya: Apa itu Brioni?
- Baca Juga Olahraga Futsal dan Kenangan Milenial
Dari Roma ke Seluruh Dunia: Jejak Brioni dalam Dunia Fashion
Brioni bukanlah merek sembarangan. Berdasarkan informasi dari laman resminya, label ini lahir di Roma, Italia, pada tahun 1945. Didirikan oleh Nazareno Fonticoli, seorang penjahit ahli (master tailor), bersama rekannya Gaetano Savini, seorang wirausahawan visioner. Keduanya menetapkan basis operasi mereka di Via Barberini 79, Roma lokasi yang kemudian menjadi saksi sejarah awal berkembangnya rumah mode ini.
Nama Brioni sendiri terinspirasi dari Pulau Brijuni (disebut juga Brioni dalam bahasa Italia), sebuah destinasi elite di Kroasia yang populer di kalangan jet-set Eropa pada awal abad ke-20. Dari sinilah semangat eksklusivitas dan kemewahan Brioni mulai tumbuh.
Langkah besar pertama Brioni datang pada tahun 1952, ketika mereka menjadi pelopor dengan menggelar pertunjukan busana pria pertama di dunia. Ajang ini diselenggarakan di Sala Bianca, Palazzo Pitti, Florence, dan menjadi pemantik tren fashion pria masa depan. Momen ini bahkan memicu lahirnya fenomena Peacock Revolution, yang mengubah persepsi tentang busana pria secara global.
Keistimewaan Brioni: Lebih dari Sekadar Busana Pria
Apa yang membuat Brioni begitu istimewa di mata penggemar fashion dan kalangan elite dunia? Jawabannya terletak pada kualitas dan eksklusivitasnya. Beberapa media fashion internasional menilai bahwa produk siap pakai dari Brioni memiliki standar yang sebanding dengan couture sebuah pencapaian langka untuk fashion pria.
Selain keunggulan kualitas bahan seperti sutra terbaik, Brioni juga dikenal sebagai pionir dalam konsep trunk show dan layanan made-to-measure, di mana pelanggan bisa memesan pakaian yang sepenuhnya disesuaikan dengan tubuh mereka. Sentuhan personal inilah yang menjadikan Brioni dicintai banyak tokoh dunia.
Tidak hanya itu, Brioni juga sangat lekat dengan dunia Hollywood. Ikon-ikon perfilman seperti Clark Gable, John Wayne, dan Cary Grant kerap tampil mengenakan setelan dari Brioni. Nama Marcello Mastroianni pun melekat erat dengan jenama ini sejak tampil dalam film klasik La Dolce Vita, yang sekaligus mengukuhkan Brioni sebagai simbol keanggunan Italia.
Bukan Hanya Setelan, Tapi Gaya Hidup
Meski dikenal luas sebagai pembuat jas mewah, Brioni ternyata menawarkan lebih dari sekadar pakaian. Mereka merambah ke lini parfum eksklusif, termasuk Good Luck dan Eau de Parfum Intense. Tak ketinggalan, lini aksesori seperti dasi, sepatu kulit, hingga perhiasan pria menjadi bagian dari portofolio mewah mereka.
Eksistensi Brioni juga kian menguat setelah diakuisisi oleh Kering Group pada tahun 2011. Grup yang juga membawahi merek-merek besar seperti Gucci dan Balenciaga ini tetap mempertahankan ciri khas Brioni sebagai simbol tailoring klasik khas Italia. “Brioni kini dimiliki oleh grup Kering sejak 2011. Meski begitu, brand tersebut tetap mempertahankan identitasnya sebagai simbol tailoring Italia eksklusif,” ungkapnya.
Dengan statusnya saat ini, Brioni berada di jajaran puncak bersama nama-nama fashion pria elit dunia seperti Zegna dan Brunello Cucinelli.
Ketika Pasar Thrift Jadi Panggung Merek Mewah
Apa yang dilakukan Nikita Willy mungkin terlihat sederhana berbelanja di pasar barang bekas. Namun, dari situlah muncul narasi menarik tentang bagaimana produk fashion mewah bisa muncul di tempat tak terduga. Fakta bahwa kemeja Brioni bisa ditemukan di Pasar Senen menjadi ironi sekaligus bukti bahwa fashion bersifat lintas kelas sosial.
Menariknya, aksi thrifting ini tidak hanya mencerminkan tren mode saat ini, tetapi juga memberikan pelajaran penting bahwa nilai estetika dan kualitas tidak selalu berkaitan dengan harga. Bahkan, bagi sebagian orang, menemukan harta karun fashion seperti Brioni dengan harga miring bisa terasa lebih memuaskan dibanding membelinya baru di butik mewah.
Kasus viralnya kemeja Brioni yang ditemukan Nikita Willy di Pasar Senen membuka mata banyak orang terhadap keunikan dunia fashion global. Di balik label dan harga fantastis, Brioni menyimpan sejarah panjang, kualitas tanpa kompromi, dan pengaruh yang mendunia. Dan siapa sangka, semua itu bisa hadir di tangan masyarakat biasa berkat dunia thrifting yang makin digemari.