peran akuntansi sebagai sistem informasi

Peran Akuntansi sebagai Sistem Informasi hingga Prinsipnya

Peran Akuntansi sebagai Sistem Informasi hingga Prinsipnya
peran akuntansi sebagai sistem informasi

JAKARTA - Peran akuntansi sebagai sistem informasi penting untuk menyediakan laporan yang dibutuhkan oleh pihak internal dan eksternal perusahaan.

Salah satu fungsi utama akuntansi adalah menghasilkan laporan keuangan berkala yang dapat digunakan oleh manajemen, pemilik, dan pihak luar untuk menganalisis kondisi perusahaan. 

Laporan utama yang dihasilkan meliputi neraca dan laporan rugi laba. Meskipun formatnya dapat berbeda antara perusahaan satu dan lainnya, tujuan keduanya tetap serupa. 

Neraca bertujuan untuk menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada waktu tertentu, sedangkan laporan rugi laba menyajikan informasi tentang hasil usaha yang dicapai dalam periode tertentu. 

Dengan demikian, peran akuntansi sebagai sistem informasi sangat vital dalam memberikan gambaran yang jelas tentang kinerja keuangan perusahaan. 

Pemahaman Peran Akuntansi sebagai Sistem Informasi

Peran akuntansi sebagai sistem informasi sangat krusial dalam mengidentifikasi, mengukur, dan menyajikan data ekonomi yang digunakan untuk penilaian dan pengambilan keputusan oleh pihak-pihak terkait. 

Akuntansi bertindak sebagai penghubung yang memberikan informasi yang jelas dan terstruktur, yang dimulai dengan input berupa data transaksi perusahaan yang kemudian diproses menjadi laporan keuangan yang berfungsi sebagai output. 

Laporan tersebut memberikan gambaran tentang kinerja dan posisi keuangan perusahaan, yang sangat penting dalam menentukan langkah-langkah manajerial dan strategis yang perlu diambil.

Sebagai bahasa bisnis, akuntansi memungkinkan pemimpin perusahaan untuk menilai keberhasilan dan keberlanjutan usaha mereka. 

Penggunaan teknologi informasi dan internet yang berkembang pesat juga meningkatkan pentingnya pengolahan data dan informasi akuntansi dalam dunia bisnis modern. Peran akuntansi dalam sistem informasi mencakup hal-hal berikut:

  • Penyusunan laporan keuangan yang mencakup informasi tentang harta, kewajiban, dan keuntungan/kerugian perusahaan.
  • Memberikan dasar yang jelas untuk pengambilan keputusan dengan menyediakan data terkait posisi keuangan perusahaan.
  • Memfasilitasi penambahan modal usaha melalui informasi yang diperlukan kreditur untuk menilai kinerja perusahaan.
  • Mendukung kepatuhan terhadap regulasi audit dan pajak dengan laporan keuangan yang diserahkan kepada pemerintah setiap tahun.

Prinsip-prinsip Akuntansi

Agar informasi akuntansi dapat memberikan manfaat bagi penggunanya, penyusunan dan pelaporannya harus dilakukan secara objektif. 

Oleh karena itu, akuntansi keuangan harus berpedoman pada standar tertentu yang telah terbukti valid dan diterima secara luas. Standar-standar ini dikenal dengan nama prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum. 

Mengingat bahwa akuntansi lebih merupakan suatu seni ketimbang ilmu pasti, prinsip-prinsip tersebut tidak bersifat mutlak dan bisa berubah seiring waktu. 

Prinsip-prinsip ini lebih berfungsi sebagai pedoman dan harus dirumuskan oleh badan yang kompeten. 

Di Indonesia, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah lembaga yang berwenang menetapkan peraturan akuntansi. Berikut adalah beberapa prinsip dasar dalam akuntansi:

Economic Entity (Entitas Ekonomi)

Prinsip ini menyatakan bahwa akuntansi untuk entitas atau perusahaan harus dipisahkan dari akuntansi milik pribadi pemilik entitas tersebut. 

Dengan demikian, aset dan kewajiban ekonomi milik perusahaan harus dibedakan dengan aset dan kewajiban pribadi pemiliknya.

Going Concern (Berkelanjutan)

Prinsip ini menyatakan bahwa perusahaan atau bisnis diharapkan akan terus beroperasi dalam jangka panjang, kecuali ada bukti yang kuat yang menunjukkan bahwa perusahaan tersebut akan mengalami kebangkrutan atau pailit. 

Prinsip ini mempengaruhi berbagai prosedur akuntansi, seperti penyusutan, pengakuan pendapatan, dan penilaian aset berdasarkan arus kas masa depan.

Historical Cost (Biaya Historis)

Prinsip ini menyatakan bahwa aset dan kewajiban harus dicatat dan dilaporkan berdasarkan harga perolehan asli atau nilai historisnya saat pertama kali diperoleh, bukan nilai pasar saat ini.

Monetary Unit (Satuan Moneter)

Prinsip ini menyatakan bahwa akuntansi hanya akan mencatat transaksi yang dapat diukur dengan satuan moneter atau uang, yaitu yang dapat dinyatakan dalam bentuk nilai uang.

Periodicity (Periode Waktu)

Prinsip ini menyatakan bahwa laporan keuangan disusun berdasarkan periode waktu tertentu, biasanya dalam satu bulan, untuk memberikan gambaran tentang aktivitas perusahaan selama periode tersebut. 

Pengguna informasi akuntansi membutuhkan laporan yang teratur untuk memantau kinerja perusahaan.

Accrual Accounting (Akuntansi Akrual)

Prinsip ini mengharuskan pencatatan transaksi ekonomi pada saat terjadinya, bukan saat kas diterima. Akuntansi akrual adalah konsep dasar yang berlaku dalam akuntansi umum dan sering disebut dengan Prinsip Akuntansi I.

Revenue Recognition (Pengakuan Pendapatan)

Prinsip ini menyatakan bahwa pendapatan dari penjualan barang atau jasa harus dicatat ketika jumlah dan waktu penerimaan pendapatan dapat dipastikan dengan jelas.

Matching (Berpasangan)

Prinsip ini mengharuskan pencatatan beban atau biaya yang timbul dalam proses produksi atau pengiriman barang atau jasa pada periode yang bersamaan dengan pendapatan yang terkait dengan biaya tersebut.

Conservatism (Konservatif)

Prinsip ini menyatakan bahwa laporan keuangan harus dibuat dengan asumsi yang hati-hati agar nilai yang tercatat tidak melebihi nilai sesungguhnya, guna menghindari informasi yang berlebihan atau menyesatkan.

Full Disclosure (Pengungkapan Penuh)

Prinsip ini mewajibkan laporan keuangan dan catatannya untuk mengungkapkan semua informasi yang relevan dan signifikan bagi pengambilan keputusan pengguna laporan keuangan. Tidak ada informasi yang boleh disembunyikan.

Pengguna Informasi Akuntansi

Akuntansi berfungsi sebagai bahasa komunikasi ekonomi baik untuk individu maupun organisasi. Dalam siklus akuntansi, laporan yang dihasilkan memberikan informasi penting bagi para pemangku kepentingan. 

Pada praktiknya, pemakai informasi akuntansi dibagi menjadi dua kelompok besar: pihak internal dan pihak eksternal. Berikut adalah penjelasan mengenai kedua kelompok tersebut beserta contoh-contohnya.

Pemakai Internal

Pemakai informasi akuntansi dari pihak internal terdiri dari berbagai pihak yang terlibat langsung dalam operasional perusahaan, di antaranya:

  • Direktur Operasional dan Manajer Pemasaran

Mereka memerlukan informasi tentang tingkat penjualan (tren penjualan) untuk menilai efektivitas saluran distribusi dan aktivitas pemasaran.

  • Manajer dan Supervisor Produksi

Informasi tentang biaya produksi sangat diperlukan untuk menghitung harga pokok produksi, yang kemudian digunakan untuk menentukan harga jual produk.

  • Pemilik atau Owner

Pemilik perusahaan selalu ingin mengetahui kinerja bisnisnya, termasuk posisi keuangan, perkembangan investasi, dan prospek perusahaan di masa depan. Mereka juga membandingkan hasil saat ini dengan periode sebelumnya.

  • Karyawan

Karyawan membutuhkan informasi keuangan perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam pengajuan kesejahteraan atau kontrak kerja mereka. 

Jika perusahaan dalam kondisi keuangan yang baik, karyawan merasa lebih aman dalam menjalankan tugasnya.

Pemakai Eksternal

Pihak eksternal adalah individu atau lembaga yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan, namun tidak terlibat langsung dalam pengambilan keputusan operasional perusahaan. 

Berikut ini adalah beberapa contoh pihak eksternal yang menggunakan informasi akuntansi:

  • Kreditor

Seperti bank dan supplier, kreditor menggunakan informasi akuntansi untuk menilai risiko dalam memberikan pinjaman atau kredit kepada perusahaan. 

Mereka memeriksa kesehatan finansial dan likuiditas perusahaan melalui laporan keuangan untuk menentukan apakah perusahaan mampu membayar kembali utang mereka.

  • Investor (Penanam Modal)

Investor membutuhkan informasi laporan keuangan untuk menilai potensi keuntungan dan kelangsungan hidup perusahaan di masa depan. 

Laporan akuntansi membantu mereka memutuskan apakah akan menambah atau menghentikan investasi serta untuk mengevaluasi keamanan investasi mereka.

  • Pemerintah

Pemerintah menggunakan informasi akuntansi untuk menghitung dan menetapkan pajak penghasilan yang harus dibayar oleh perusahaan.

  • Badan Pengawas Pasar Modal

Badan seperti BAPEPAM mengharuskan perusahaan publik (emiten) untuk menyampaikan laporan keuangan secara rutin untuk mengawasi kinerja keuangan emiten dan melindungi investor.

  • Ekonom, Praktisi, dan Analis

Mereka menggunakan data akuntansi untuk menganalisis kondisi perekonomian, seperti tingkat inflasi dan pertumbuhan pendapatan nasional.

  • Konsumen atau Pelanggan

Pelanggan menggunakan informasi akuntansi untuk menilai kelangsungan hubungan dagang dengan perusahaan dan untuk mempertimbangkan hubungan bisnis di masa depan.

  • Masyarakat

Masyarakat umum dapat menggunakan informasi akuntansi untuk memahami kontribusi perusahaan terhadap perekonomian nasional dan untuk mengikuti perkembangan serta kesejahteraan perusahaan.

  • Beasiswa Penelitian

Akademisi dan peneliti membutuhkan data akuntansi yang terperinci, seperti informasi mengenai aset, kewajiban, dan pemegang saham, untuk mendalami studi kasus atau penelitian terkait kinerja perusahaan.

  • Lembaga Keuangan

Lembaga keuangan, seperti bank, menggunakan informasi akuntansi untuk menilai kelayakan kredit dan posisi keuangan perusahaan sebelum memberikan pinjaman.

  • Otoritas Pajak

Untuk menentukan kewajiban pajak, otoritas pajak memerlukan informasi keuangan dari perusahaan sebagai dasar untuk menentukan kewajiban pajak yang harus dibayar.

  • Agent Regulatory

Badan pemerintahan atau regulator lainnya menggunakan informasi akuntansi untuk memastikan bahwa perusahaan mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku.

Spesifikasi Kualitas Informasi Dalam Akuntansi

Akuntansi adalah seni dalam mencatat, mengklasifikasikan, meringkas, dan menyajikan informasi dalam bentuk satuan mata uang. 

Secara umum, akuntansi dapat dipahami sebagai sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, mengolah data menjadi laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pengambil keputusan serta pihak-pihak yang berkepentingan terhadap kinerja dan kondisi keuangan perusahaan. 

Akuntansi sering dianggap sebagai bahasa bisnis, karena informasi bisnis sebagian besar dikomunikasikan melalui laporan keuangan kepada para stakeholders. 

Penguasaan yang baik terhadap bahasa bisnis akan membantu dalam pengelolaan perusahaan yang lebih efektif.

Proses dimulai dengan mengidentifikasi (atau menganalisis) transaksi bisnis, kemudian mencatatnya, dan akhirnya menyajikan laporan akuntansi sebagai media komunikasi informasi. 

Transaksi bisnis itu sendiri adalah kejadian yang mempengaruhi posisi keuangan perusahaan. Ada sembilan syarat yang harus dipenuhi agar informasi akuntansi dianggap berkualitas, yaitu:

Perbandingan antara manfaat dan biaya

Biaya pembuatan laporan akuntansi harus sebanding atau lebih kecil dari manfaat yang diperoleh oleh pemakai informasi tersebut.

Dapat dimengerti

Informasi yang disajikan harus mudah dipahami oleh penerima, disesuaikan dengan tingkat pemahaman pemakai informasi.

Relevan

Pengukuran dan pelaporan akuntansi harus berguna bagi pengambilan keputusan yang membutuhkan data akuntansi.

Dapat dipercaya

Informasi harus disajikan dengan netral, teruji, dan sesuai dengan kenyataan.

Nilai prediksi

Informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan harus dapat digunakan untuk memprediksi kelangsungan hidup perusahaan.

Feedback (Umpan balik)

Informasi harus dapat memberikan umpan balik yang digunakan untuk memperbaiki atau menyesuaikan perencanaan sebelumnya.

Tepat waktu

Informasi harus disampaikan sesegera mungkin agar dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.

Dapat dibandingkan atau konsisten

Laporan keuangan harus memungkinkan perbandingan antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya.

Materiality (Cukup berarti)

Informasi yang disajikan harus cukup signifikan dan relevan untuk mempengaruhi keputusan yang diambil.

Sebagai penutup, peran akuntansi sebagai sistem informasi sangat krusial dalam menyediakan data yang tepat dan relevan untuk mendukung pengambilan keputusan yang efektif dan efisien.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index