Real Madrid

Alvaro Carreras: Jejak Kembali Sang Eks La Fabrica ke Real Madrid

Alvaro Carreras: Jejak Kembali Sang Eks La Fabrica ke Real Madrid
Alvaro Carreras: Jejak Kembali Sang Eks La Fabrica ke Real Madrid

JAKARTA - Kembalinya Alvaro Carreras ke Real Madrid bukan sekadar transaksi bursa transfer biasa. Ini adalah kisah perjalanan panjang seorang pemain muda yang pernah menimba ilmu di akademi Los Blancos, lalu menjelajahi berbagai klub Eropa demi mencari tempatnya sendiri di kancah sepak bola elite. Kini, saat namanya kembali tertera dalam daftar pemain Real Madrid, Carreras hadir bukan lagi sebagai pemain akademi, melainkan sosok berpengalaman dengan nilai transfer fantastis 50 juta euro.

Pemberitaan dari jurnalis ternama Fabrizio Romano mengonfirmasi bahwa Real Madrid dan Benfica telah mencapai kesepakatan untuk membawa pulang bek kiri asal Spanyol itu. Dengan harga yang tidak murah, sekitar Rp947 miliar, Carreras menjadi rekrutan keempat Los Blancos di musim panas 2025, menyusul nama-nama besar seperti Dean Huijsen, Trent Alexander-Arnold, dan Franco Mastantuono.

Namun, Carreras bukanlah sosok asing di mata fans Madrid. Ia adalah "anak hilang" yang pernah menjadi bagian dari akademi legendaris La Fabrica selama tiga tahun, antara 2017 hingga 2020. Waktu itu, ia membela tim U-17 sebelum memilih berpetualang ke Inggris dan bergabung dengan Manchester United. Perjalanan kariernya sejak saat itu mengalami berbagai pasang-surut, hingga akhirnya kembali mengenakan seragam putih-putih Real Madrid.

Awal Perjalanan: Dari Ferrol ke Ibu Kota Spanyol

Lahir di Mallorca, Carreras sebenarnya dibesarkan di kota Ferrol. Bakat sepak bolanya mulai tumbuh sejak usia dini, bahkan ia sudah bergabung dengan akademi Racing Club de Ferrol pada umur empat tahun. Posisi awalnya adalah striker, mencerminkan hasratnya mencetak banyak gol. Namun, semua berubah saat ia pindah ke Deportivo La Coruna dan diposisikan sebagai bek kiri—sebuah transformasi yang cukup menantang baginya.

Titik balik besar terjadi saat Real Madrid memanggilnya pada Juli 2017. Bergabung dengan akademi La Fabrica jelas menjadi impian bagi banyak anak muda di Spanyol, dan Carreras mengambil langkah besar dengan meninggalkan kenyamanan rumah demi meniti karier di ibu kota. Namun, meski kesempatan besar terbuka lebar, kariernya di akademi tidak berkembang sesuai harapan. Hingga akhirnya, pintu keluar terbuka dari Inggris.

Manchester United: Tantangan Baru di Negeri Orang

Pada September 2020, di tengah pandemi COVID-19, Carreras resmi menandatangani kontrak dengan Manchester United. Ia datang bersamaan dengan Alejandro Garnacho, pemain muda lainnya yang juga digadang-gadang sebagai talenta masa depan. Di MU, Carreras tampil cukup baik, dengan catatan dua gol dan satu assist dalam sembilan laga bersama tim U-18.

Kariernya terus menanjak kala bergabung dengan tim U-21, mencatatkan 47 penampilan dengan kontribusi empat gol dan sepuluh assist. Penampilannya cukup menjanjikan, hingga ia dipinjamkan ke klub Championship, Preston North End, pada Juli 2022. Di sana, ia mengoleksi enam assist dalam 42 laga, menunjukkan kemampuannya bertahan sekaligus membantu serangan.

Sempat kembali ke Spanyol dengan masa peminjaman di Granada selama lima bulan, Carreras terus mengasah kemampuannya. Meski belum mendapatkan tempat di tim utama MU, jelas terlihat bahwa ia semakin matang sebagai seorang pemain.

Benfica: Loncatan Besar dalam Karier

Performa puncak Carreras justru muncul saat memperkuat Benfica. Setelah menyelesaikan masa pinjamannya di Granada, MU meminjamkan Carreras ke Benfica pada Januari 2024. Dalam waktu singkat, ia membuktikan diri sebagai pemain kunci, mencetak satu gol dan satu assist dalam 16 laga pada paruh musim.

Penampilannya meyakinkan Benfica untuk mempermanenkannya pada Juli 2024 dengan biaya 6 juta euro. Di musim penuh pertamanya, Carreras membukukan empat gol dan lima assist dalam 52 pertandingan. Produktivitas ini menarik perhatian Real Madrid, yang akhirnya memutuskan untuk memulangkannya dengan nilai transfer nyaris sepuluh kali lipat dari harga saat dibeli Benfica.

Gaya Bermain dan Kesesuaian dengan Sistem Xabi Alonso

Salah satu kekuatan utama Carreras terletak pada kontrol bola dan dribelnya yang agresif dari sisi kiri lapangan. Meskipun berkaki kidal, ia cukup percaya diri menggunakan kaki kanan dalam mengirimkan umpan atau melakukan tembakan. Keunggulan ini menjadikannya sebagai opsi inverted full back yang fleksibel dalam sistem modern.

Dalam hal bertahan, Carreras dikenal mampu membaca pergerakan lawan dan menempatkan posisi dengan baik. Kemampuannya ini dinilai sangat cocok dengan sistem 3-4-3 yang diusung pelatih Real Madrid, Xabi Alonso. Ia diproyeksikan menjadi pesaing serius bagi Fran Garcia dan Ferland Mendy dalam perebutan posisi bek kiri utama.

Tantangan Baru di Rumah Lama

Kepulangan Carreras ke Real Madrid bukan hanya tentang reuni emosional, tetapi juga soal tantangan baru. Ia kini membawa segudang pengalaman, telah menjelajah tiga liga berbeda, dan menunjukkan konsistensi dalam performa. Di usianya yang baru menginjak 22 tahun, Carreras masih punya ruang besar untuk berkembang dan menjadi bagian dari proyek jangka panjang Los Blancos.

Dengan tekanan besar yang menyertai harga transfernya, ekspektasi fans tentu akan tinggi. Namun, jika menilik jejak dan determinasi Carreras selama ini, bukan tidak mungkin ia akan menjelma sebagai andalan baru di sisi kiri pertahanan Real Madrid.

Kini, waktunya bagi Alvaro Carreras membuktikan bahwa rumah lamanya memang tempat terbaik untuk berkembang dan menorehkan sejarah baru.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index